Senin, 01 Mei 2017

“GANGGUAN PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN”



MAKALAH
PSIKOLOGI KEBIDANAN
GANGGUAN PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN
DOSEN PENGAMPU:Setyo Mahanani Nugroho S.ST M.Kes

Disusun Oleh  :  Kelompok 2 
1.     YUNIAN SARI                                  16140200                                                
2.     PRATIWI ATMANEGARA              16140227         
3.     YUSTI ASTRI DELITA                    16140235
4.     VANI DORA DA COSTA                  16140239    
5.     EKA PUTRI AYU                                 16140198             
6.     MITA LESY WULANDARI             16140231  
7.     RAHMIZA LESTARI                       16140226
8.     MERIANA GOLE MAUNAGA         16150100
9.     SRI WAHYUNI                                16150148
10.FINCE MIRU                                   16140229
                                       

PRODI DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TA 2016/2017

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “GANGGUAN SPIKOLOGI MASA KEHAMILAN”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan untuk kepentingan proses belajar.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa mendatang.
Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.


Yogyakarta, 26 Maret 2017
       Hormat Kami


 Penyusun











DAFTAR ISI

COVER………................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR……………….………………………………………. 2
DAFTAR ISI…………….…………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang…………………………………….…......…...….....4
B.     Tujuan………….…………..………….……………...……...…….5
C.     Manfaat................…………...........….…………….....……….......5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Kehamilan………………………………….. 6
B. Macam-Macam Gangguan Psikologi kehamilan…………………  11
C. Perubahan psikologi pada ibu hamil……………………………… 14
D. Pengaruh Psikologi ibu hamil pada Janjn………………………… 16
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................... 18
Saran………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….......... 20






BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Konsep ini terutama di anut oleh para ahli di jerman. Pada waktu ini peran dominan strukturalisme di jerman, telah di ambil alih oleh aliran Gestalt. Menurut paham Gestalt ini menganggap struktur pengorganisasian mental manusia adalah inherent. Struktur ini memungkinkan manusia belajar dan mendapatkan isi mental itu sendiri. Dengan demikian, Gestalt berfokus pada konsep mental yang aktif namun tetap empiris.
Psikoanalisa mengikuti keaktifan mental dari Gestalt ( Freud dengan psikodinamikanya pada level kesadaran dan non kesadaran ) namun tidak empiris. Psikoanalisa berkembang bukan dari riset akademisi, tapi berdasarkan pengalaman dari praktek klinis.
Gejala pertama kehamilan adalah berhentinya siklus menstruasi / siklus haid normal. Kebanyakan ibu akan hamil mengalami mual dan muntah, akibat mulai meningkatnya hormone-hormon yang muncul pada kehamilan. Seperti HCG ( Human Chorionic Gonadotropin ), gejala lainnya yang timbul adalah berkurangnya nafsu makan, mengidam, kelelahan, frekuensi buang air kecil yang meningkat, mengalami sembelit dan kemudian akan mengalami perdarahan berbercak dalam kurun waktu sampai 5 ( lima ) minggu usia kehamilan.
Masa paling berat bagi beban psikis pada ibu hamil terjadi di trimester pertama, yaitu ketika terjadi perubahan aktivitas hormonal sedang besar-besarnya. Beban inilah yang mempengaruhi stabilitas emosi ibu. Beban fisik dan mental yang dialami ibu hamil biasanya disebabkan oleh karena perubahan fisik dan hormonnya, seperti bentuk tubuh yang melebar dan kondisi ibu yang naik turun, beban ini sering diperparah dengan munculnya trauma-trauma kehamilan sehingga, masalah yang dihadapi ibu pun semakin kompleks.
B.     Tujuan
Tujuan pembuatan makalah gangguan psikologi pada masa kehamilan yaitu agar kita dapat mengetahui dan mempelajari dengan seksama mengenai gangguan-gangguan psikologi pada ibu hamil sehingga kita memahami dan mengenal apa yang dirasakan, dibutuhkan dan diinginkan oleh wanita hamil.

C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh yaitu kita bsia mnegetahui apa saja ynag menjadi  gangguan-gangguan psikologi masa kehamilan pada ibu hamil sehingga kita mampu memahami dan ikut merasakan apa yang menjadi kebutuhan seputar psikologi dari wanita hamil.












BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata. Dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental. Psikologi tidak mempelajati jiwa atau mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental yang berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu tingkah laku dan proses mental.
Masa reproduksi merupakan masa yang terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untuk memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada umur 40 tahun keatas perempuan masih dapat terjadi kehamilan, fertilitas menurun cepat sesudah umur tersebut. ( Ilmu Kandungan, 2008 )
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar semua wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian wanita menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan yang selanjutnya. Perubahan fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosial kultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.

Ø  Kehamilan yang tidak dikehendaki / tidak diinginkan
1.      Mempertahankan kehamilan
2.      Mengakhiri kehamilan ( aborsi )
3.      Wanita dewasa / ibu yang sudah menikah
Ø  Hamil dengan janin mati
Ø  Hamil dengan ketergantungan obat
Ketergantungan obat adalah suatu keadaan kebutuhan fisik atau mental ( psikologis ) atau kedua – duanya yang terjadi sebagai akibat pemakaian abat secara terus – menerus atau secara periodik.
Ø  Hamil diluar nikah
Kehamilan yang biasanya diakibatkan oleh pergaulan bebas dan diakibatkan oleh pendidikan dari keluarganya berupa :
1.      Kekurangan kasih sayang yang diberikan oleh keluarga terhadap anak perempuannya akibat orang tua nya sibuk bekerja, perceraian dan broken home.
2.      Keluarga yang terlalu disiplin sehingga anak tersebut memberontak untuk menunjukkan kedewasaannya.
Ø  Pseudosiesis
Pengertian pseudosiesis adalah kehamilan amaginer atau palsu, gejala kehamilan ini secara psikis lebih berat gangguannya daripada peristiwa abortus. Biasanya gejala yang timbul seperti tanda hamil yang pasti yaitu :
1.      Berhentinya menstruasi
2.      Membesarnya perut
3.      Payudara membesar
4.      Panggul membesar
5.      Perubahan-perubahan kelenjar endokrin
Pada kehamilan pseudosiesis secara psokologis ada sikap yang ambivalen terhadap kehamilannya yaitu ingin sekali menjadi hamil, sekaligus di barengi ketakutan untuk merealisir keinginan punya anak, sehingga terjadi proses inhibisi.
Keinginan – keinginan tersebut dibarengi rasa bersalah dan dorongan untuk menghukum diri sendiri yang kemudian di kompensasikan dalam bentuk agresivitas, secara simultan, berbarengan muncul kesediaan untuk tidak menyadari bahwa kehamilannya ilusi belaka. Oleh komponen yang kontradiktif ini biasanya wanita tidak mau ke dokter untuk memeriksakan dirinya.
Ø  Keguguran
Reaksi wanita terhadap keguguran kandungannya itu sangat bergantung pada kontitusi psikisnya sendiri. Maka tak bisa di pungkiri, bahwa janin atau bayi yang di kandungnya itu di rasakan sebagai bagian dari jasmani dan rohaninya sendiri. Dan berkepentingan terhadap ego wanita yang mengandung embrio tersebut :
1.      Faktor penyebab terletak pada psikis dan jiwa
2.      Wanita hamil yang bersangkutan, mencari bantuan pada faktor penyebab tersebut, melakukan abortus secara tidak sadar dan berlangsung diluar keinginan sendiri yang didorong oleh harapan yang tidak disadari.
Beberapa penyebab keguguran menurut pendapat psikiater :
1.      Adanya penolakan dari ayah bayi
2.      Adanya penolakan dari ibu bayi
3.      Ketakutan untuk menjadi ibu
4.      Kecemasan yang disebabkan dari stress pekerja atau perselisihan dengan suami maupun dengan anggota keluarga lain.


Ø  Kemandulan
Pengalaman membuktikan bahwa ketakutan serta kecemasan yang berkaitan dengan fungsi reproduksi akan menimbulkan dampak menimbulkan dampak yang merintangi tercapainya orgasme pada coitus. Pendapat yang keliru tentang reproduksi akan diinternalisasikan (dicernakan dalam pribadinya) oleh wanita yang bersangkutan dan lambat laun akan menjadi pengaruh psikis.
Pengaruh psikis:
1.      Ketakutan-ketakutan yang tidak disadari (dibawah alam sadar)
2.      Ketakutan yang bersifat inflantile (kekanak-kanakan).
Ø  Faktor-faktor yang menimbulkan stres pada wanita hamil
Pada saat seorang wanita hamil, maka sejak saat itu sampai masa nifas berturut – turut akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis, perubahan – perubahan yang tejadi mencakup aspek – aspek sebagai berikut :
1.      Frekuensi nafas meningkat ( lebih sering ) membuat wanita hamil akan menghirup lebih banyak ( oksigen ) udara
2.      Perut semakin membuncit
Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan :
1.      Marah
2.      Tertekan
3.      Bersalah
4.      Bingung
5.      Was-was
6.      Kesal
7.      Pilu
8.      Khawatir
Hal ini biasanya di tandai dengan gejala – gejala :
1.      Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak
2.      Tidak bisa tidur
3.      Selalu menangis
4.      Perasaan cepat berubah
5.      Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan
6.      Senantiasa berfikiran negative
7.      Merasa tidak mampu dan takut atau gugup
8.      Tidak bias memusatkan perhatian
9.      Lebih sering lupa, bingung dan merasa bersalah
10.  Makan yang sangat sedikit atau sangat banyak
11.  Kehilangan kepercayaan dan harga diri

Ø  Kondisi psikologis pada wanita hamil
1.      Sudah punya anak banyak
2.      Khawatir berubah penampilan
3.      Kemampuan finansial dirasa tidak memadai
4.      Keluhan sulit tidur



Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikis pada masa hamil
1.      Mengurangi stress
2.      Mengkomunikasikan perasaan terhadap pasangan
3.      Memberikan support dari pihak keluarga
4.      Periksakan kehamilan secara teratur
5.      Makan sehat
6.      Jaga penampilan
7.      Mengurangi kegiatan
8.      Mendengarkan music
9.      Melakukan senam hamil
10.  Latihan pernapasan

B.     Macam-macam gangguan psikologis pada masa kehamilan, yaitu :
1.  Gangguan obsesif atau kompulsi
Gangguan ini ditandai oleh dorongan dan obsesi berulang yang cukup berat dan menyebabkan tekanan emosi yang nyata. Obsesi adalah ide yang menetap, pikiran atau impuls yang tidak masuk akal, misalnya keinginan. Kompulsi adalah tingkah laku yang berulang-ulang yang dilakukan sebagai respon atas obsesi. Tingkah laku kompulsif dan pikiran obsesif menyebabkan tekanan mental yang nyata pada wanita hamil.



2.   Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar atau gangguan manic ditandai oleh periode euphoria, atau iritabel yang jelas, hiperaktifitas, insomnia, banyak bicara, tidak bias memusatkan perhatian dan harga diri yang berlebihan. Baik gangguan depresi maupun episode manic bias disertai gambaran psikotik, misalnya ; halusinasi auditorik maupun ide-ide delusi, 15-25% diantara wanita pernah mengalami depresi selama hidupnya. Insidens gangguan bipolar atau gangguan manic ±0,5-1,5%. Insidens depresi mayor dan gangguan manic cenderung meningkat pada periode pascapersalinan.
Ada dua gejala yaitu :
Ø  Gejala gangguan depresi lain
a.       Wajah murung.
b.      Cengeng.
c.       Gelisah dan iritabilitas meningkat.
d.      Sulit konsentrasi.
e.       Ragu-ragu.
f.       Sering lupa.
g.       Timbul ide kematian dan bunuh diri biasa ditemukan pada depresi mayor.

Ø  Gejala umum mania
a.       Ketidakstabilan mood dengan adanya peralihan mood yang cepat dari kemarahan dan depresi.
b.      Cara bicara mania sangat cepat, keras dan sulit dipotong.

Ø  Skizofrenia
Merupakan gangguan pikiran, persepsi seperti : halusinasi pendengaran, waham kesabaran, asosiasi longgar dan bicara kacau. Selama fase akut, kehamilan dan skizofrenia sering mengalami eksaserbasi gejala psikotik, waham cenderung aneh dan ada hubunganya dengan perubahan fisik dan pergerakan janin pada kehamilan. Halusinasi pendengaran mempengaruhi langsung suara mengintruksikan memukul perut supaya janin keluar. Wanita hamil dengan adanya psikotik menolak kehamilannya sampai melahirkan.
Ø  Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian adalah hasil dari pengggunaan mekanisme pertahanan yang tidak cukup, stereotipi dan mal adaptasi yang kronis.
The Diagnostic and Statistical Manual membagi 3 jenis kepribadian :
1.        Paranoid, schizoid dan gangguan kepribadian skizotipal khas diketahui dari keganjilan atau keeksentrikannya.
2.       Histerik, narkistik, antisocial dan gangguan borderline cirri khasnya timbul secara dramatis.
3.      Menghindar, tergantung, kompulsif dan kepribadian pasif-agresif ditandai dengan ketakutan dan kecemasan. Faktor genetic dan lingkungan penting dalam timbulnya penyakit ini dimana prevalensinya mungkin setinggi 20% individu yang menderita mengenali maasalahnya dan berobat.






C.     Perubahan psikologis pada ibu hamil terbagi 3 ( tiga ) periode , antara lain :
Ø  Trimester I
1. Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.
2.  Segera setelah konsepsi kadar hormone estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara.
3.  Mencari tanda-tanda untuk menyakinkan bahwa dirinya hamil.
4.  Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda-beda, kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini.
5.   Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
6.   Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
7.   Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
8.   Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
Ø  Trimester II
1.   Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi.
2.  Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan trimester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
3.   Pada trimester II biasanya ibu lebih bias menyesuaikan diri dengan kehamilannya selama trimester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
4.   Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai sudah menerima kehamilannya.
5.   Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
6.   Libido dan gairah seks kemungkinan meningkat.

Ø  Trimester III
1.   Trimester III ini biasa disebut periode menunggu dan waspada sebab pada pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
2.   Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan.
3.   Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian yang khusus diterima selama selama hamil. Pada trimester inilah ibu membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.
4.   Pada trimester III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
5.   Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal dan semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah.
6.   Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya, aktif mempersiapkan kelahiran banyinya.



D.     Pengaruh perubahan psikologis pada ibu hamiln terhadap janin yang dikandung
1.   Masalah psikologis ibu berpengaruh pada kondisi janin yang dikandungnya. Jika masalah ini terjadi saat trimester I maka akan berpengaruh fatal pada proses pembentukan organnya.
2.   Trauma dan stress berkepanjangan menyebabkan anak hiperaktif. Selain itu memicu kelahiran premature dan tidak berkembangnya janin. ( Shinto, 2009 )
3.   Setelah trimester pertama pembentukan organ telah selesai. Artinya, janin sudah lebih kuat menghadapi pengaruh dari luar. Selain itu, janin sudah mampu mendengar dan bereaksi terhadap sentuhan dari luar dan sudah bias merasakan kondisi psikologis ibunya.
4.   Kondisi ibu yang selalu menyenangkan bias membuat pertumbuhan janin optimal.

E.     Cara mengatasi kondisi perubahan psikologis pada ibu hamil
1.    Dapatkan informasi dari berbagai sumber tentang perubahan kondisi fisik dan psikologis pada saat kehamilan, terutama ibu hamil untuk anak pertama.
2.   Komunikasi dengan suami segala hal yang dialami oleh ibu hamil, agar terjadi saling pengertian dan dukungan dari keluarga tentang perubahan yang dialami.
3.   Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin yang normal, rajin chek up / periksa kehamilan.
4.   Makan makanan yang sehat, bergizi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi.
5.   Tetap menjaga penampilan.
6.    Kurangi kegiatan yang bisa membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin.
7.    Dengarkan music agar lebih rileks menghadapi setiap perubahan yang ada.
8.   Melakukan senam hamil untuk dapat membantu ibu hamil menormalkan perubahan psikologis.
9.   Latihan pernapasan yang teratur untuk mempersiapkan fisik pada waktu melahirkan.















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Ada berbagai macam depresi / gangguan psikologi yang bias terjadi pada masa kehamilan, yaitu :
1.       Hamil yang tidak diinginkan
2.        Hamil dengan janin mati
3.        Hamil dengan ketergantungan obat
4.        Hamil diluar nikah
5.       Pseudisiesis
6.        Keguguran
7.        kemandulan
Adapun faktor yang mengakibatkan gangguan psikologi pada masa kehamilan antara lain sebagai berikut :
1.        Sudah punya anak banyak
2.        Khawatir berubah penampilan
3.       Kemampuan finansial dirasa tidak memadai
4.       Keluhan sulit tidur
Cara mengatasi gangguan psikologi pada masa kehamilan :
1.        Mengurangi stress
2.        Mengkomunikasikan perasaan terhadap pasangan
3.        Memberikan support dari pihak keluarga
4.        Periksakan kehamilan secara teratur
5.        Makan sehat
6.        Jaga penampilan
7.        Mengurangi kegiatan
8.        Mendengarkan music
9.       Melakukan senam hamil
10.    Latihan pernapasan

Saran :
1.      Mencari informasi seputar kehamilan, perubahan yang terjadi dalam diri ibu dan hal-hal yang perlu dihindari agar janin tumbuh sehat.
2.      Bicarakanlah perubahan selamakehamilan dengan suami maupun keluarga, sehingga mengetahui dan di harapkan bias berempati dan mampu member dukungan psikologis yang di butuhkan.
3.      Periksa hamilan secara teratur
4.      Perhatikan penampilan fisik dengan menjaga kebersihan, melakukan latihan fisik ringan.
5.      Upayakan dengan berbagai cara agar terhindar dari stress
6.      Lakukan latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur.
Ibu hamil bias mencari informasi seputar kehamilannya dari majalah-majalah, buku tentang kehamilan. Tujuannya untuk mengetahui perubahan-perubahan pada ibu hamil, tentang asupan gizi ibu hamil, senam hamil, pemeriksaan kehamilan secara teratur, agar janin tumbuh sehat.






DAFTAR PUSTAKA
Jayalangkara. 2005. Gangguan Jiwa Pada Kehamilan. J Med Nus Vol. 26. No. 4 Oktober-Desember. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.
Regina, Pudjibudojo, J. K dan Malinton, P. K. 2001. Hubungan Antara Depresi Pospartum Seksual Pada Ibu Primipara. Anima Indonesia Psychological Journal. Vol. 16. No. 3. 300-314.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar