Senin, 01 Mei 2017

laporan praktikum farmakologi tentang pulvis




PULVIS

       I.            Dasar Teori
-          Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan. Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit kemudian diayak, biasanya menggunakan pengayak no. 60 dan dicampur lagi. Jika serbuk mengandung lemak harus diayak dengan pengayak no. 44. (Anonim, 1979)
-          Serbuk (pulvis) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar karena memiliki luas permukaan yang luas, serbuk mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tabet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. (Anonim, 1995)
-          Kelebihan serbuk :
1.      Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan si penderita
2.      Lebih stabil terutama untuk obat yang sesuai dengan keadaan penderita
3.      Penyerapan lebih cepat dan lebih sempurna disbanding sediaan padat lainnya
4.      Cocok digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet
5.      Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat dalam bentuk serbuk.
-          Kelemahan serbuk :
1.      Tidak tertutupnya rasa tidak enak seperti pahit, sepat, lengket di lidah (bisa di atasi dengan corrigens saporis)
2.      Pada penyimpanan menjadi lembab
-          Cara mencampur serbuk :
Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1.      Bentuk kristal/bongkahan digerus halus terlebih dahulu
2.      Obat keras dan jumlahnya sedikit dicampur zat tambahan dalam mortir.
3.      Obat berlainan warna diaduk bersama agar tampak serbuk merata
4.      Obat yang jumlahnya lebih sedikit dimasukkan terlebih dahulu
5.      Obat volume kecil dimasukkan terlebih dahulu. (Anonim, 2007)
-          Serbuk oral tidak terbagi,
Pada serbuk oral tidak terbagi hanya terbatas pada obat yang relative tidak paten seperti laksan, antasida, makanan diet, dan beberapa analgetik tertentu sehingga pasien dapat menakar secara aman dengan sendok the atau penakar lain.
-          Serbuk tabur
Pada umumnya serbuk tabor harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian peka. Talk, kaolin, bahan mineral lainnya yang digunakan untuk serbuk tabor memenuhi syarat bebas bakteri Clostridium tetami, Clostridium welchii, dan Bacillus anthracis.
-          Serbuk dengan champora
Champora sangat mudah menggumpal lagi, untuk mencegahnya dikerjakan dengan eter atau etanol 95% (unuk obat y dikeringkan dengan zat). Cara ini pun harus hati-hati karena terlalu lama menggerus  atau dengan sedikit ditekan waktu menggerus akan menggumpalkan kembali campuran tersebut.
-          Serbuk dengan bahan setengah padat
Biasanya terdapat pada bedak tabur. Yang termasuk bahan setengah padat adalah adeps lanae, cera flava, cera alba, paraffin padat, vaselin kuning, dan vaselin putih. Dalam jumlah besar sebaiknya dilebur dulu di atas tangas air baru dicampur zat tambahan. Dalam jumlah sedikit digerus dengan penambahan aceton dan eter, baru ditambah zat tambahan.
Aturan pembuatan serbuk tabur :
a.      Serbuk tabur tanpa mengandung zat berlemak diayak dengan pengayak no. 60
b.      Serbuk tabur yang mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan no. 44.
c.       Seluruh serbuk harus terayak semuanya, yang tertinggal di ayakan diayak lagi sampai selurihnya terayak.
Bagian zat berlemak dibasahi lagi dengan eterlalu diaduk dengan serbuk yang telah terayak. Juga untuk serbuk yang mengandung ichtyol diakukan seperti tersebut di atas. (Anief, Moh., 1997)

    II.            Resep
Iter 1x
R/
Ichtyol                                   0,5
          Bolus Alba                           2,5
Talk Venetum ad                15
m.f.pulv
S.u.e.
Pro: Fajar

 III.            Analisis Resep
1.      Ichtyol (FI III, hal. 303)
Pemerian : cairan kental, hampir hitam, bau khas.
Kelarutan : dapat dicampur dengan air, dengan gliserol P, dengan minyak lemak, dan dengan lemak, larut sebagian dalam etanol (95%) P dan dalam eter P.
Khasiat : antiseptikum ekstern.
2.      Bolus Alba (FI III, hal. 335)
Pemerian : serbuk ringan, putih, bebas dari butiran kasar, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, licin.
Khasiat : sebagai penyerap.
3.      Talk Venetum (FI III, hal. 591)
Pemerian : serbuk hablur, sangat halus, licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran, warna putih, atau putih kelabu.
Kelarutan : tidak larut dalam hampir semua pelarut.
Khasiat : zat tambahan.

 IV.            Penimbangan Bahan
Ichtyol                       = 0,5 g + 10 % = 0,05 + 10 % = 0,55 g
Bolus alba                 = 2,5 g × 10% = 0,25 + 10% = 2,75 g
Talk venetum           = 15  × 10/100 = 1,5
                                    = 15 + 1,5 = 16,5
Talk                            = 16,5 – (0,55 + 2,75)
                                    = 12,14 g

    V.            Cara Kerja
Diletakkan ichtyol pada mortir kemudian diteteskan spiritus fortior
Dikeringkan dengan sebagian talk venetum
Diaduk hingga kering dan homogen
Ditambahkan bolus alba dan sisa talk
Diaduk hingga merata
Diayak dengan pengayak no. 100
Diletakkan ke dalam wadah dan diberi etiket

 VI.            Etiket
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIzwy4ch8JEEo18pC6zhg4-jcM-EB869o_ZQKzsIEhQjjuQ-oomYr_5d2jOQGVU1-Yg5VkOdoYD7HzC9AKo6hI8y8lGh2tVx_BaE22W4rUNNSAV0gXCbTNCkMWX6MwkJfemwCeCn6-Xz0/s320/IMG_7372.JPG

VII.            Copy Resep
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNiR8HdeHN5RETWdUe8NEMNNF_ZThasN7La1_rSv8zASQEZwCBFucq6HadPMuKh9mQRppofht2pZe8GTqXvnNBIesHfHSFPFQMIxxOIHMfVd5H8v_qrzHROfBdTOvzzb9e-cU7SnPvUtM/s320/IMG_7377.JPG


VIII.            Pembahasan
Dalam resep ini dokter meminta sediaan serbuk tabur yaitu campuran kering dalam obat yang diserbukkan dan tidak dibolehkan digunakan untuk luka yang terbuka.
Dalam resep ini berisis ichtyol, bolus alba, talk venetum. Ichtyol pada mortir ditetesi terlebih dahulu oleh spiritus fortiori kemudian dikeringkan dengan talk venetum sebagian.
Ichtyol berkhasiat sebagai antiseptikum ekstern sedangkan bolus alba berkhasiat sebagai penyerap.
Resep ini diberikan kepada Fajar dan obat ini digunakan untuk pemakaian luar dan diberi etiket berwarna biru.

  IX.            Kesimpulan
1.      Obat ini digunakan sebagai obat gatal
2.      Pemakaian pada aderah kulit yang gatal
3.      Obat ini diberi etiket berwarna biru karena untuk pemakaian untuk obat luar
4.      Dalam resep ditulis iter 1x berarti pasien berhak mengambil resep tersebut sebanya 2 kali.

     X.            Pustaka
Anief, Moh. 1997, Ilmu Meracik Obat, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 2007, Ilmu Resep Jilid I, Depkes RI, Jakarta

Seri Resep                   :  B
                        Bentuk Sediaan           :  Pulvis
A.    Dasar Teori
                  Pulvis Adalah serbuk yang dibuat untuk pemakaian dalam maupun pemakaian luar.Pada pemakaian dalam, serbuk tak terbagi hanya terbatas pada obat yang relatif tidak poten seperti laxativ, antasida, makanan diet, dan analgesik tertentu sehingga pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lain. 
Untuk pemakaian luar serbuk tak terbagi harus bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi.sedangkan serbuk yang mengandung lemak harus melewati pengayak no. 44.contohnya serbuk tabur.
Derajat halus serbuk dan pengayak

Derajat halus serbuk dan pengayak dalam farmakope dinyatakan dalam uraian yang dikaitkan dengan nomor pengayak yang ditetapkan untuk pengayak baku.
Jenis serbuk menurut cara pemakaian

·         Pulvis adspersorius (serbuk tabur)
Serbuk ringan,bebas butiran kasar dimaksudkan untuk pemakaian luar, umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan. Talk, kaolin, dan bahan mineral yang digunakan untuk serbuk tabur harus bebas dari bakteri Clostridium Tetani dan Clostridium Welchii,dan Bacillus Antrachis. Tidak boleh dipakai pada luka terbuka.

•          Pulvis dentifriciius (serbuk gigi)
serbuk yang bisa mengobati sakit gigi, penggunaannya dengan cara di taburkan para gigi yang sakit atau brlubang.

•          Pulvis sternutatorius( serbuk bersin)
            pengunaannya dihisap melalui hidung sehingg serbuk tersebut harus halus sekali
     

•          Pulvis effervescent
              serbuk biasa yang sebelum ditelan harus dilarutkan dulu dalam air dingin atau air hangat , dan  menghasilkan gas CO2 kemudian membentuk larutan yang umumnya jernih. serbuk ini merupakan campuran senyawa asam dan basa.Bentuk serbuk ini banyak ditemukan pada minuman berenergi yang banyak beredar.


Cara mencampur serbuk
Dalam mencampur serbuk ada beberapa hal yang harus diperhatikan ,antara lain:
  1. Obat yang berbentuk kristal/ bongkahan besar harus digerus halus dulu.
  2. Obat yang berkhasiat dan jumlahnya sedikit ditambah dengan zat penambah (konstituen ) dalam mortir.
  3. Obat yang berlainan warna diaduk bersama agar tampak bahwa serbuk sudah merata.
  4. Obat yang jumlahnya sedikit/ volumenya kecil dimasukkan terlebih dahulu.
B.     Resep

R/ L.C. Herocyn             50
     S.u.e bila gatal
    
    Pro : Nn Leni Irawati
 
1.      Resep Standart
R/ Balsem peru          2%
     ZnO                         3.5   %
     Presip sulfur          1.4   %
     As.salisilat              0.8   %
     Kamfert                  0.31 %
     Mentol                    0.47 %
     Talk                         100   %



2.      Permasalahan
-          Tidak tercantum umur probandus
-          Alamat probandus tidak tertulis

3.      DM
-

4.      Perhitungan
-          Balsem peru          2 % x 50 = 1 g
-          Zno                                    3.5 % x 50 = 1.75 g
-          Presip Sulfur         1.4 % x 50 = 0.71 g
-          As.salisilat             0.8 % x 50 = 0.4 g
-          Kamfert                 0.31 % x 50 = 1.55 g
-          Mentol                   0.47 % x 50 = 0.235 g
-          Talk                       100 % x 50 = 4. 25 g
100% - (2% +3.5% + 1.4% +0.8% +0.31% + 0.47% ) 50 = 45.75 g

5.      Cara Pembuatan
-          Menimbang semua bahan
-          Menggerus Asam benzoat dalam mortir, kemudian menetesinya dengan spiritus fortior hingga lembut, kemudian dikeringkan dengan talk dan mengeluarkanya dari mortir.
-          Memasukan balsam peruv kedalam mortir kemudian meneteskan sedikit spiritus fortior hingga encer lalu dikeringkan menggunakan talk dan sisihkan
-          Memasukan Sulfur praecitatum ke mortir,lalu menambahkan asam borat, calc.carbonat, starch digerus hingga homogen
-          Semua bahan dicampur , kemudian tambahkan ZnO yang sudah diayak  dan tambahkan talk sebagian
-          Mengayak bahan dengan ayakan No.60 hingga semua terayak,sisihkan
-          Camfert ditetesi spiritus fortior dan mentol aduk hingga mencair, tambah talk,campur  hingga kering dan homogen
-          Campur sampai homogen  Talk yang tadi sudah diayak dengan Talk yang telah  bercampur dengan  camfert
-          Memasukanya ke wadah dan beri etiket yang sesuai

6.      Etiket
Universitas setia Budi
No :                            Tanggal 21 sept 2012
  
Nn. Leni Irawati

Pemakaian luar bila gatal

7.      Khasiat
Untuk mengatasi gangguan kulit seperti biang keringat dan gatal-gatal


C.     Pembahasan
            Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengenal cara pembuatan pulvis denga ketentuan syarat pulvis yang baik, dengan peracikan yang benar dan penggunaan etiket biru. Perngertian pulvis adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukan untuk pemakaian luar. Selain pemakaian luar pulvia juga dapat digunakan pada pemakaian dalam. Bahan yang digunakan pada pembuatan pulvis adalah Balsem peru,ZnO, Presip sulfur As.salisilat ,Kampor ,Mentol, Talc.Teknik pencampuran dari bahan-bahan yang berjumlah sedikit disebut Trituratio. Ketika bahan-bahan itu tercampur secara homogen lalu tambahkan Talc (sesuai dengan jumlh bahan yang ada di mortir disebut Geometric dilution). Setelah semua bahan di campur(kecuali campor dan mentol) talk diayak menggunakan ayakan no 60 dengan tujuan  agar partikel pulvis seragam.Setelah itu tambahkan Campor dan menthol.

Permasalahan yang timbul saat praktikum biasanya adanya bahan yang masih tertinggal diayakan, namun untukmengatasi hal tersebut bahan dilebihkan 10% terutama bahan yang berbentuk semisolid.
Syarat serbuk yang baik yaitu: kering, homogen, halus, free flowing dan tidak ada gumpalan. Keuntungan dari pulvis : lebih mudah terdispersi, jika anak-anak atau orang dewasa kesulitan menelan kapsul /pil dapat diubah ke bentuk serbuk. Dokter leluasa dalam memilih dosis yang sesuai pada pasien, mengurangi isritasi lokal dan mudah digunakan. Sedangkan kerugian atau kelemahan pulvis yaitu rasa yang pahit, sepet, lengket, dan bau tidak enak.


D.    Kesimpulan

-          Pulvis adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukan untuk pemakaian luar
-          Herosin Berfungsi untuk pengobatan luar sebagai obat biang keringat dan gatal

E.     Daftar Pustaka
-          Inaratul Rizkhy Hanifah,M.Sc., Apt,Lucia Vita Inandha, M.Sc.,Apt, Samuel Budi Harsono.M.si., Apt.2012,Buku Petunjuk Praktikum Farmasetika Dasar II, Universitas Setia Budi, Surakarta.
-          ISO Indonesia Volume 46 2011-2012
-          Purwanti .2011. Serbuk(pulvis) available at :
Studi farmasi.blogspot.com/2011/05/serbukpulvis.html
-          Farmasiblogku.blogspot.com/2010/04/tekhnik-dasar-pembuatan-serbuk-obat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar