MAKALAH
PSIKOLOGI KEBIDANAN
“GANGGUAN
PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN”
DOSEN
PENGAMPU:Setyo Mahanani Nugroho
S.ST M.Kes
Disusun Oleh : Kelompok 2
1. YUNIAN
SARI 16140200
2. PRATIWI
ATMANEGARA 16140227
3. YUSTI
ASTRI DELITA 16140235
4. VANI
DORA DA COSTA
16140239
6. MITA
LESY WULANDARI 16140231
7. RAHMIZA
LESTARI 16140226
8. MERIANA
GOLE MAUNAGA 16150100
9. SRI
WAHYUNI 16150148
10.FINCE
MIRU 16140229
PRODI
DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
TA
2016/2017
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “GANGGUAN SPIKOLOGI MASA KEHAMILAN”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
untuk kepentingan proses belajar.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh
karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan
di masa mendatang.
Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama
demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta,
26 Maret
2017
Hormat Kami
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER……….................................................................................................
1
KATA PENGANTAR……………….………………………………………. 2
DAFTAR ISI…………….…………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang…………………………………….…......…...….....4
B.
Tujuan………….…………..………….……………...……...…….5
C.
Manfaat................…………...........….…………….....……….......5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Kehamilan………………………………….. 6
B. Macam-Macam Gangguan
Psikologi kehamilan………………… 11
C. Perubahan psikologi pada
ibu hamil……………………………… 14
D. Pengaruh Psikologi ibu
hamil pada Janjn………………………… 16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................... 18
Saran………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….......... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Konsep ini terutama
di anut oleh para ahli di jerman. Pada waktu ini peran dominan strukturalisme
di jerman, telah di ambil alih oleh aliran Gestalt. Menurut paham Gestalt ini
menganggap struktur pengorganisasian mental manusia adalah inherent. Struktur
ini memungkinkan manusia belajar dan mendapatkan isi mental itu sendiri. Dengan
demikian, Gestalt berfokus pada konsep mental yang aktif namun tetap empiris.
Psikoanalisa
mengikuti keaktifan mental dari Gestalt ( Freud dengan psikodinamikanya pada
level kesadaran dan non kesadaran ) namun tidak empiris. Psikoanalisa
berkembang bukan dari riset akademisi, tapi berdasarkan pengalaman dari praktek
klinis.
Gejala pertama
kehamilan adalah berhentinya siklus menstruasi / siklus haid normal. Kebanyakan
ibu akan hamil mengalami mual dan muntah, akibat mulai meningkatnya
hormone-hormon yang muncul pada kehamilan. Seperti HCG ( Human Chorionic
Gonadotropin ), gejala lainnya yang timbul adalah berkurangnya nafsu makan,
mengidam, kelelahan, frekuensi buang air kecil yang meningkat, mengalami
sembelit dan kemudian akan mengalami perdarahan berbercak dalam kurun waktu
sampai 5 ( lima ) minggu usia kehamilan.
Masa paling berat
bagi beban psikis pada ibu hamil terjadi di trimester pertama, yaitu ketika
terjadi perubahan aktivitas hormonal sedang besar-besarnya. Beban inilah yang
mempengaruhi stabilitas emosi ibu. Beban fisik dan mental yang dialami ibu
hamil biasanya disebabkan oleh karena perubahan fisik dan hormonnya, seperti
bentuk tubuh yang melebar dan kondisi ibu yang naik turun, beban ini sering
diperparah dengan munculnya trauma-trauma kehamilan sehingga, masalah yang
dihadapi ibu pun semakin kompleks.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan
makalah gangguan psikologi pada masa kehamilan yaitu agar kita dapat mengetahui
dan mempelajari dengan seksama mengenai gangguan-gangguan psikologi pada ibu
hamil sehingga kita memahami dan mengenal apa yang dirasakan, dibutuhkan dan
diinginkan oleh wanita hamil.
C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh yaitu kita bsia mnegetahui apa saja ynag
menjadi gangguan-gangguan psikologi masa
kehamilan pada ibu hamil sehingga kita mampu memahami dan ikut merasakan apa
yang menjadi kebutuhan seputar psikologi dari wanita hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Psikologi berasal
dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata. Dalam arti bebas
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental. Psikologi
tidak mempelajati jiwa atau mental secara langsung karena sifatnya yang
abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa
atau mental yang berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga
psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu
tingkah laku dan proses mental.
Masa reproduksi
merupakan masa yang terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun.
Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untuk
memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali,
dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada umur 40 tahun
keatas perempuan masih dapat terjadi kehamilan, fertilitas menurun cepat
sesudah umur tersebut. ( Ilmu Kandungan, 2008 )
Kehamilan merupakan
episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi
dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar semua wanita
menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi
sebagian wanita menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan
kehidupan yang selanjutnya. Perubahan fisik dan emosional yang kompleks,
memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan
yang terjadi. Konflik antara keinginan, kebanggaan yang ditumbuhkan dari
norma-norma sosial kultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat
merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional
ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.
Ø Kehamilan yang
tidak dikehendaki / tidak diinginkan
1. Mempertahankan
kehamilan
2. Mengakhiri
kehamilan ( aborsi )
3. Wanita
dewasa / ibu yang sudah menikah
Ø Hamil dengan janin
mati
Ø Hamil dengan
ketergantungan obat
Ketergantungan obat
adalah suatu keadaan kebutuhan fisik atau mental ( psikologis ) atau kedua –
duanya yang terjadi sebagai akibat pemakaian abat secara terus – menerus atau
secara periodik.
Ø Hamil diluar nikah
Kehamilan yang
biasanya diakibatkan oleh pergaulan bebas dan diakibatkan oleh pendidikan dari
keluarganya berupa :
1. Kekurangan
kasih sayang yang diberikan oleh keluarga terhadap anak perempuannya akibat
orang tua nya sibuk bekerja, perceraian dan broken home.
2. Keluarga
yang terlalu disiplin sehingga anak tersebut memberontak untuk menunjukkan
kedewasaannya.
Ø Pseudosiesis
Pengertian
pseudosiesis adalah kehamilan amaginer atau palsu, gejala kehamilan ini secara
psikis lebih berat gangguannya daripada peristiwa abortus. Biasanya gejala yang
timbul seperti tanda hamil yang pasti yaitu :
1. Berhentinya
menstruasi
2. Membesarnya
perut
3. Payudara
membesar
4. Panggul
membesar
5. Perubahan-perubahan
kelenjar endokrin
Pada kehamilan
pseudosiesis secara psokologis ada sikap yang ambivalen terhadap kehamilannya
yaitu ingin sekali menjadi hamil, sekaligus di barengi ketakutan untuk
merealisir keinginan punya anak, sehingga terjadi proses inhibisi.
Keinginan – keinginan tersebut dibarengi rasa bersalah dan dorongan untuk menghukum diri sendiri yang kemudian di kompensasikan dalam bentuk agresivitas, secara simultan, berbarengan muncul kesediaan untuk tidak menyadari bahwa kehamilannya ilusi belaka. Oleh komponen yang kontradiktif ini biasanya wanita tidak mau ke dokter untuk memeriksakan dirinya.
Keinginan – keinginan tersebut dibarengi rasa bersalah dan dorongan untuk menghukum diri sendiri yang kemudian di kompensasikan dalam bentuk agresivitas, secara simultan, berbarengan muncul kesediaan untuk tidak menyadari bahwa kehamilannya ilusi belaka. Oleh komponen yang kontradiktif ini biasanya wanita tidak mau ke dokter untuk memeriksakan dirinya.
Ø Keguguran
Reaksi wanita
terhadap keguguran kandungannya itu sangat bergantung pada kontitusi psikisnya
sendiri. Maka tak bisa di pungkiri, bahwa janin atau bayi yang di kandungnya
itu di rasakan sebagai bagian dari jasmani dan rohaninya sendiri. Dan
berkepentingan terhadap ego wanita yang mengandung embrio tersebut :
1. Faktor
penyebab terletak pada psikis dan jiwa
2. Wanita
hamil yang bersangkutan, mencari bantuan pada faktor penyebab tersebut,
melakukan abortus secara tidak sadar dan berlangsung diluar keinginan sendiri
yang didorong oleh harapan yang tidak disadari.
Beberapa penyebab
keguguran menurut pendapat psikiater :
1. Adanya
penolakan dari ayah bayi
2. Adanya
penolakan dari ibu bayi
3. Ketakutan
untuk menjadi ibu
4. Kecemasan
yang disebabkan dari stress pekerja atau perselisihan dengan suami maupun
dengan anggota keluarga lain.
Ø Kemandulan
Pengalaman
membuktikan bahwa ketakutan serta kecemasan yang berkaitan dengan fungsi
reproduksi akan menimbulkan dampak menimbulkan dampak yang merintangi
tercapainya orgasme pada coitus. Pendapat yang keliru tentang reproduksi akan
diinternalisasikan (dicernakan dalam pribadinya) oleh wanita yang bersangkutan
dan lambat laun akan menjadi pengaruh psikis.
Pengaruh psikis:
Pengaruh psikis:
1. Ketakutan-ketakutan
yang tidak disadari (dibawah alam sadar)
2. Ketakutan
yang bersifat inflantile (kekanak-kanakan).
Ø Faktor-faktor yang
menimbulkan stres pada wanita hamil
Pada saat seorang
wanita hamil, maka sejak saat itu sampai masa nifas berturut – turut akan
mengalami perubahan baik fisik maupun psikis, perubahan – perubahan yang tejadi
mencakup aspek – aspek sebagai berikut :
1. Frekuensi
nafas meningkat ( lebih sering ) membuat wanita hamil akan menghirup lebih
banyak ( oksigen ) udara
2. Perut
semakin membuncit
Selama kehamilan
banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan :
1. Marah
2. Tertekan
3. Bersalah
4. Bingung
5. Was-was
6. Kesal
7. Pilu
8. Khawatir
Hal ini biasanya di
tandai dengan gejala – gejala :
1. Kehabisan
tenaga atau kebanyakan gerak
2. Tidak
bisa tidur
3. Selalu
menangis
4. Perasaan
cepat berubah
5. Sangat
judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan
6. Senantiasa
berfikiran negative
7. Merasa
tidak mampu dan takut atau gugup
8. Tidak
bias memusatkan perhatian
9. Lebih
sering lupa, bingung dan merasa bersalah
10. Makan
yang sangat sedikit atau sangat banyak
11. Kehilangan
kepercayaan dan harga diri
Ø Kondisi psikologis
pada wanita hamil
1. Sudah
punya anak banyak
2. Khawatir
berubah penampilan
3. Kemampuan
finansial dirasa tidak memadai
4. Keluhan
sulit tidur
Ø Faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi psikis pada masa hamil
1. Mengurangi
stress
2. Mengkomunikasikan
perasaan terhadap pasangan
3. Memberikan
support dari pihak keluarga
4. Periksakan
kehamilan secara teratur
5. Makan
sehat
6. Jaga
penampilan
7. Mengurangi
kegiatan
8. Mendengarkan
music
9. Melakukan
senam hamil
10. Latihan
pernapasan
B. Macam-macam
gangguan psikologis pada masa kehamilan, yaitu :
1. Gangguan obsesif atau kompulsi
Gangguan ini
ditandai oleh dorongan dan obsesi berulang yang cukup berat dan menyebabkan
tekanan emosi yang nyata. Obsesi adalah ide yang menetap, pikiran atau impuls
yang tidak masuk akal, misalnya keinginan. Kompulsi adalah tingkah laku yang
berulang-ulang yang dilakukan sebagai respon atas obsesi. Tingkah laku
kompulsif dan pikiran obsesif menyebabkan tekanan mental yang nyata pada wanita
hamil.
2. Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar
atau gangguan manic ditandai oleh periode euphoria, atau iritabel yang jelas,
hiperaktifitas, insomnia, banyak bicara, tidak bias memusatkan perhatian dan
harga diri yang berlebihan. Baik gangguan depresi maupun episode manic bias
disertai gambaran psikotik, misalnya ; halusinasi auditorik maupun ide-ide
delusi, 15-25% diantara wanita pernah mengalami depresi selama hidupnya.
Insidens gangguan bipolar atau gangguan manic ±0,5-1,5%. Insidens depresi mayor
dan gangguan manic cenderung meningkat pada periode pascapersalinan.
Ada dua gejala
yaitu :
Ø Gejala gangguan depresi lain
a. Wajah
murung.
b. Cengeng.
c. Gelisah
dan iritabilitas meningkat.
d. Sulit
konsentrasi.
e. Ragu-ragu.
f. Sering
lupa.
g. Timbul
ide kematian dan bunuh diri biasa ditemukan pada depresi mayor.
Ø Gejala umum mania
a. Ketidakstabilan
mood dengan adanya peralihan mood yang cepat dari kemarahan dan depresi.
b. Cara
bicara mania sangat cepat, keras dan sulit dipotong.
Ø Skizofrenia
Merupakan gangguan
pikiran, persepsi seperti : halusinasi pendengaran, waham kesabaran, asosiasi
longgar dan bicara kacau. Selama fase akut, kehamilan dan skizofrenia sering
mengalami eksaserbasi gejala psikotik, waham cenderung aneh dan ada hubunganya dengan
perubahan fisik dan pergerakan janin pada kehamilan. Halusinasi pendengaran
mempengaruhi langsung suara mengintruksikan memukul perut supaya janin keluar.
Wanita hamil dengan adanya psikotik menolak kehamilannya sampai melahirkan.
Ø Gangguan Kepribadian
Gangguan
kepribadian adalah hasil dari pengggunaan mekanisme pertahanan yang tidak
cukup, stereotipi dan mal adaptasi yang kronis.
The Diagnostic and
Statistical Manual membagi 3 jenis kepribadian :
1.
Paranoid, schizoid
dan gangguan kepribadian skizotipal khas diketahui dari keganjilan atau
keeksentrikannya.
2.
Histerik, narkistik,
antisocial dan gangguan borderline cirri khasnya timbul secara dramatis.
3.
Menghindar, tergantung, kompulsif
dan kepribadian pasif-agresif ditandai dengan ketakutan dan kecemasan. Faktor
genetic dan lingkungan penting dalam timbulnya penyakit ini dimana
prevalensinya mungkin setinggi 20% individu yang menderita mengenali
maasalahnya dan berobat.
C. Perubahan
psikologis pada ibu hamil terbagi 3 ( tiga ) periode , antara lain :
Ø Trimester I
1. Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan
merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.
2. Segera setelah konsepsi kadar hormone estrogen dan progesterone
meningkat, menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan
pembesaran payudara.
3. Mencari tanda-tanda untuk menyakinkan bahwa dirinya hamil.
4. Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama
berbeda-beda, kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini.
5. Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
6. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya.
7. Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
8. Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan
ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
Ø Trimester II
1. Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk
tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa
suami tidak memperhatikan lagi.
2. Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan trimester I karena
nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu
lebih bersemangat.
3. Pada trimester II biasanya ibu lebih bias menyesuaikan diri
dengan kehamilannya selama trimester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya
pertama kali.
4. Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai sudah menerima
kehamilannya.
5. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
6. Libido dan gairah seks kemungkinan meningkat.
Ø Trimester III
1. Trimester III ini biasa disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
2. Kadang-kadang ibu merasa
khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya
persalinan.
3. Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan
jelek. Disamping itu ibu merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan
kehilangan perhatian yang khusus diterima selama selama hamil. Pada trimester
inilah ibu membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.
4. Pada trimester III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena
janin membesar dan perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami
klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
5. Ibu khawatir bayinya akan
lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal dan semakin ingin
menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah.
6. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya, aktif mempersiapkan
kelahiran banyinya.
D. Pengaruh
perubahan psikologis pada ibu hamiln terhadap janin yang dikandung
1. Masalah psikologis ibu berpengaruh pada kondisi janin yang
dikandungnya. Jika masalah ini terjadi saat trimester I maka akan berpengaruh
fatal pada proses pembentukan organnya.
2. Trauma dan stress berkepanjangan menyebabkan anak hiperaktif.
Selain itu memicu kelahiran premature dan tidak berkembangnya janin. ( Shinto,
2009 )
3. Setelah trimester pertama pembentukan organ telah selesai.
Artinya, janin sudah lebih kuat menghadapi pengaruh dari luar. Selain itu,
janin sudah mampu mendengar dan bereaksi terhadap sentuhan dari luar dan sudah
bias merasakan kondisi psikologis ibunya.
4. Kondisi ibu yang selalu menyenangkan bias membuat pertumbuhan
janin optimal.
E. Cara
mengatasi kondisi perubahan psikologis pada ibu hamil
1. Dapatkan informasi
dari berbagai sumber tentang perubahan kondisi fisik dan psikologis pada saat
kehamilan, terutama ibu hamil untuk anak pertama.
2. Komunikasi dengan suami segala hal yang dialami oleh ibu hamil,
agar terjadi saling pengertian dan dukungan dari keluarga tentang perubahan
yang dialami.
3. Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin yang normal,
rajin chek up / periksa kehamilan.
4. Makan makanan yang sehat, bergizi untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangan bayi.
5. Tetap menjaga penampilan.
6. Kurangi kegiatan yang
bisa membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin.
7. Dengarkan music agar lebih rileks
menghadapi setiap perubahan yang ada.
8. Melakukan senam hamil untuk dapat membantu ibu hamil
menormalkan perubahan psikologis.
9. Latihan pernapasan yang teratur untuk mempersiapkan fisik pada
waktu melahirkan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Ada berbagai macam
depresi / gangguan psikologi yang bias terjadi pada masa kehamilan, yaitu :
1.
Hamil yang tidak diinginkan
2.
Hamil dengan janin
mati
3.
Hamil dengan
ketergantungan obat
4.
Hamil diluar nikah
5.
Pseudisiesis
6.
Keguguran
7.
kemandulan
Adapun faktor yang
mengakibatkan gangguan psikologi pada masa kehamilan antara lain sebagai
berikut :
1.
Sudah punya anak
banyak
2.
Khawatir berubah
penampilan
3.
Kemampuan finansial dirasa
tidak memadai
4.
Keluhan sulit tidur
Cara mengatasi
gangguan psikologi pada masa kehamilan :
1.
Mengurangi stress
2.
Mengkomunikasikan
perasaan terhadap pasangan
3.
Memberikan support
dari pihak keluarga
4.
Periksakan kehamilan
secara teratur
5.
Makan sehat
6.
Jaga penampilan
7.
Mengurangi kegiatan
8.
Mendengarkan music
9.
Melakukan senam hamil
10.
Latihan pernapasan
Saran :
1. Mencari
informasi seputar kehamilan, perubahan yang terjadi dalam diri ibu dan hal-hal
yang perlu dihindari agar janin tumbuh sehat.
2. Bicarakanlah
perubahan selamakehamilan dengan suami maupun keluarga, sehingga mengetahui dan
di harapkan bias berempati dan mampu member dukungan psikologis yang di
butuhkan.
3. Periksa
hamilan secara teratur
4. Perhatikan
penampilan fisik dengan menjaga kebersihan, melakukan latihan fisik ringan.
5. Upayakan
dengan berbagai cara agar terhindar dari stress
6. Lakukan
latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur.
Ibu hamil bias
mencari informasi seputar kehamilannya dari majalah-majalah, buku tentang
kehamilan. Tujuannya untuk mengetahui perubahan-perubahan pada ibu hamil,
tentang asupan gizi ibu hamil, senam hamil, pemeriksaan kehamilan secara
teratur, agar janin tumbuh sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Jayalangkara.
2005. Gangguan Jiwa Pada Kehamilan. J Med Nus Vol. 26. No. 4
Oktober-Desember. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.
Regina,
Pudjibudojo, J. K dan Malinton, P. K. 2001. Hubungan Antara Depresi
Pospartum Seksual Pada Ibu Primipara. Anima Indonesia Psychological
Journal. Vol. 16. No. 3. 300-314.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar