KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan
izin-nya, kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Golongan obat obstetri dan ginekologi.
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi semesta
alam Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, kami dapat
menyelesaikan makalah ini, walaupun penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan didalam makalah ini. Untuk itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun guna
keberhasilan penulisan yang akan datang.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya
makalah ini semoga segala upaya yang telah dicurahkan mendapat berkah dari
Allah SWT. Amin.
Yogyakarta, Februari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………….………………………………………………………..1
DAFTAR ISI…………….……………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang………………………………………………….....…......…..….....3
B.
Rumusan
Masalah………….…………..……………………….....………...…….3
C.
Tujuan................…………...........………………….……………......………....…4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Definisi
obstetri dan genekologi…………………....…....................................….5
B.
Golongan
obat yang bekerja pada obstetri dan ginekologi………………........….5
C.
Indikasi dan
Kontraindikasi....................................................................................6
D.
Mekanisme
Kerja Obat..........................................................................................12
E.
Efek samping
yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat...............................16
F.
Interaksi
obat golongan obstetri dan ginekologi dengan obat lain/makanan.........18
G.
Pengaturan
Dosis penggunaan
obat.......................................................................20
H.
Contoh obat
dipasaran yang tergolong obat ginekologi dan obstetri....................24
I.
Kategori keamanan
untuk kehamilan....................................................................26
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan...........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………........
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komplikasi
dalam kasus kebidanan dapat terjadi di luar dugaan, meskipun segala sesuatu
yang telah dijalankan dengan rapih dan sempurna.dengan pengetahuan yang baik,
penanganan persalinan yang hati-hati disertai dengan ketelatian dengan baik
pula, diharapkan kematian dan kesakitan ibu hamil dapat ditekan
sekecil-kecilnya setiap tenaga kesehatan diharapkan mampu menengani persalinan
normal maupun patologi dan berupaya agar tidak terjadi komplikasi.
Tenaga
kesehatan khususnya bian harus mengetahui dan menguasai tindakan-tindakan yang
harus dilakukan apabila memberikan pertolongan baik pada persalinan normal
maupun patologi.pengetahuan tentang Tindakan-tindakan operatif kebidanan yaitu
Ekstraksi Vakum, induksi persalinan, Digital Curretase, persalinan
sungsang, maupun manual plasenta harus di miliki.
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud Obstetri dan Genekologi?
b. Apa saja obat yang termasuk jenis obat Obstetri dan Genekologi?
c. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi dari penggunaan obat tersebut?
d. Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut?
e. Apa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat tersebut?
f. Bagaimana interaksi obat golongan obstetri dan genekologi dengan obat lain/makanan?
g. Bagaimana pengaturan dosis penggunaan obat tersebut?
h. Apa saja contoh obat dipasaran yang tergolong obat genekologi dan obstetri?
i. Bagaimana kategori keamanannya untuk kehamilan?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Obstetri dan Genekologi
b. Mengetahui obat yang termasuk jenis obat Obstetri dan Genekologi
c. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi dari penggunaan obat tersebut
d. Menjelaskan mekanisme kerja obat tersebut
e. Mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat tersebut
f. Mengetahui interaksi obat golongan obstetri dan genekologi dengan obat lain/makanan
g. Menjelaskan pengaturan dosis penggunaan obat tersebut
h. Menjelaskan contoh obat dipasaran yang tergolong obat genekologi dan obstetric
i. Menjelaskan kategori keamanan untuk kehamilan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Obstetri
dan Genekologi
1.
Obstetrik adalah cabang ilmu
kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan
gejala-gejala sisanya. Tujuan obstetrik yaitu agar supaya setiap
kehamilan yang diharapkan berpuncak pada ibu dan bayi yang sehat. Juga
berusaha keras mengecilkan jumlah kematian wanita dan bayi sebagai akibat
proses reproduksi atau jumlah kecacatan fisik, intelektual dan emosional yang
diakibatkannya.
2.
Ginekologi (secara harfiah
berarti "ilmu mengenai wanita") adalah cabang ilmu kedokteran yang
khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina
dan ovarium). Spesialisasi medis yang berhubungan dengan perawatan kesehatan
bagi perempuan, khususnya diagnosis dan pengobatan gangguan yang memengaruhi perempuan.
B.
Golongan Obat yang
Bekerja Pada Obstetri dan Genekologi
1.
Obat yang bekerja pada Obstetri
Terdiri dari :
a.
Prostaglandin dan oksitosik
Prostaglandin dan
oksitosik digunakan untuk merangsang dan meningkatkan kontraksi uterus atau
menginduksi persalinan dan meminimalkan perdarahan dari plasenta. Kelompok ini
terdiri dari oksitosin , ergometri, dan prostaglandin. Semuanya menginduksi
kontraksi uterus dengan derajat nyeri yang bervariasi tergantung pada
induksinya.
b.
Pelemas miometrium
Obat golongan ini
digunakan untuk menunda kelahiran prematur dan digunakan dengan tujuan
mengurangi resiko terhadap bayi,tapi tidak ada bukti cukup bahwa dapat
mengurangi kematian.
2.
Obat yang bekerja pada Genekologi
GANGGUAN
VULVOVAGINA
Sediaan vulvovagina
digunakan untuk mengatasi infeksi dan gejala monopouse pada vagina.
a.
Infeksi vagina dan vulva
Infeksi jamur pada
vulvovagina sering berulang jika pengobatan tidak memadai.
b.
Atrovi vagina
Pemberian singkat
krim estrogen pada vagina bertujuan memperbaiki epitel vagina yang mengalami
atrofi karena monopouse.
c.
Obat untuk haid yang kurang dari
7 hari atau lebih dari 7 hari.
C. Indikasi dan Kontraindikasi
1.
Obat Gol. Obstetri
a.
Prostaglandin dan Oksitosik
Prostaglandin dan
oksitosik digunakan untuk merangsang dan meningkatkan kontraksi uterus atau
menginduksi persalinan dan meminimalkan perdarahan dari plasenta. Kelompok ini
terdiri dari oksitosin , ergometri, dan prostaglandin. Semuanya menginduksi
kontraksi uterus dengan derajat nyeri yang bervariasi tergantung pada induksinya
Nama obat
|
Obat yang ada
di pasaran
|
Indikasi
|
Kontra Indiksi
|
DINOPROSTON
|
Prostin E2
(pharmacia Indonesia)
|
Induksi persalinan
|
Penderita yg umumnya,
kontraindikasi terhadap obat-obatan untuk mempercepat proses kelahiran, pasien yang ketubannya sudah pecah, pasien yang diketahui hipersensitif terhadap prostaglandin dan pasien yang menderita penyakit radang panggul
akut.
|
METILERGOMETRIN MALEAT
|
Methovin
(kimia farma)
|
Pendarahan sesudah melahirkan,
lokiometra, menoragia, metroragia, subinvolusi uterus
|
Wanita hamil, hipertensi, toksemia gravidarum.
|
Pospargin
(Kalbe Farma)
|
Pendarahan pasca persalinan/abortus, pendarahan uterus karna operasi Caesar,
melancarkan kala ke-3 pada partus, perdarahan uterus sesudah plasenta lepas, atoni uterus, subinvolusi uterus pada puerperium,
lokiometra.
|
Wanita hamil, hipertensi, toksemia gravidarum,
penyakit bliteratif pembulu darah.
|
|
OKSITOKIN
|
- Induxin (Kalbe Farma)
|
Induksi/stimulasi persalinan, abortus tidak sempurna, mengatasi perdarahan
uterus psca persalinan
|
Induksi persalinan pada kasus dimana partus pervagina
merupakan kontra indikasi
sepertt tali pusat menumbung, plasenta previa totalis dan vasa previa, kasus gawat darurat obstetric yang memerlukan persalinan melalui operasi, gawat janin, uterus hipertonik.
|
b. Pelemas miometrium
Obat golongan ini digunakan untuk menunda kelahiran
prematur dan digunakan dengan tujuan mengurangi resiko terhadap bayi,tapi tidak
ada bukti cukup bahwa dapat mengurangi kematian.
Nama obat
|
Obat yang beredar di pasaran
|
Indikasi
|
Kontra Indikasi
|
RITODRIN HIDROKLORIDA
|
Yutopar (Solvay)
|
Persalinan premature (sesudah minggu k-16),
melemaskan uterus, setelah pemberian IV, akan menurunkan aktivitas uterus sehingga
memperpanjang gestasi pada pnderita yang terancam prematuritas. Dilanjutkan
pemberian oral.
|
Pendrahan antepartum oleh sebab apapun terutama
plasenta previa, & preklamsia berat, kematian janin intra uterin,
korioamionitis, kelainan jantung pada ibu, hipertiroid, hipertensi tidak
terkontrol keadaan lain yang dapat membahayakan fungsi jantung.
|
2. GANGGUAN
VULVOVAGINA
Sediaan vulvovagina digunakan untuk mengatasi infeksi
dan gejala monopouse pada vagina.
a. Infeksi vagina dan
vulva
Infeksi jamur pada vulvovagina sering berulang jika pengobatan
tidak memadai.
Nama obat
|
Obat yang di jual di pasaran
|
Indikasi
|
Kontra Indikasi
|
BUTAKONAZOL
NITRAT
|
Gynofort
(Ethica)
|
Terapi lokal kandidiasis vagina.
|
|
METRONIDAZOLE
|
Vagizol (farmasolindo)
|
Uretritis, dan vaginitis karena Trichomonas vaginalis. Cegah infeksi anaerob
pasca operasi.
Giardiasis.
|
Hipersensitivitas terhadap metronidazol
atau derivate nitromidazol dan komponen obat lain. Hamil trimester 1.
|
NYSTATIN
|
Mycostatin vaginal (Bristol-Myers Squibb)
|
Terapi lokal untuk mikotik pada vagina yang
disebabkan Candida albicans
|
hipersensitif
|
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN
|
Fladystin
|
Terapi vaginitis yang disebabkan oleh bakteri
Trichomonas vaginal & candida albicans.
|
Hamil trisemster 1, hipersensitivitas.
|
Vagistin
(combiphar)
|
Terapi vaginitas disebabkan infeksi
Trichomonas vaginalis, candida albicans, bakteri anaerob.
|
Hipersensitivitas
|
|
KLOTRIMAZOL
|
Gyne Lotremin (Schering-plough)
|
Kandidiasis vulvovaginal
|
Hipersensitif
|
Canesten SD
(Bayer)
|
Vaginitis karena jamur terutama kandida dan atau
Trichomonas, superinfeksi, oleh bakteri yang peka terhadap
obat ini.
|
b. Atrovi vagina
Pemberian singkat krim estrogen pada vagina bertujuan
memperbaiki epitel vagina yang mengalami atrofi karena monopouse.
Nama obat
|
Obat yang beredar di pasaran
|
Indikasi
|
Kontra Indikasi
|
ESTRIOL
|
Ovestin (Organon)
|
Iritasi lokal atau gatal pada awal terapi, mastodinia.
|
Kehamilan, thrombosis, diketahui/diduga adanya tumor
yang estrogen dependent; pendarahan vagina yang terdiagnosis.
|
PROGESTERON, TOPIKAL
|
Crinone (Merck)
|
Terapi infertilitas
akibat tidak berhasilnya fase luteal,
|
Alergi perdarahan uterus yang tidak diketahiui penyebabnya, porfiria,
|
c. Obat untuk haid
yang kurang dari 7 hari atau lebih dari 7 hari.
Nama obat
|
Obat yang di jual di pasaran
|
Indikasi
|
Kontra Indikasi
|
Norelut
|
Norelut (dexa medica)
|
.amenore, pendarahan rahim abnormal disebabkan
ketidak seimbangan hormonal
|
Tromboflerbitis, kanker payudara, aborsi, pendarahan
vagina yang tidak dapat di diagnosis, gangguan berat fungsi hati,
hipesensitif
.
|
D.
Mekanisme Kerja
Obat
1.
Obat Gol. Obstetri
a.
Prostaglandin dan oksitosik
Nama
Obat Mekanisme Kerja Obat
DINOPROSTON
METILERGOMETRIN
MALEAT Obat ini bekerja pada
uterus menimbulkan kontraksi yang kuat yang efeknya lebih lama dari yang
ditimbulkan oleh oksitosin.
Pospargin
Mempunyai efek langsung terhadap otot uterus yaitu meningkatkan tonus,
amplitudo serta ritme kontraksi pada dosis yang rendah dengan merangsang
adrenoreseptor, sehingga menyebabkan kontraksi uterus yang berulang dan diikuti
fase relaksasi (fase istirahat). Sedangkan pada dosis yang besar
methylergometrine maleate akan menyebabkan kontraksi tetanik uterus.
Methylergometrine maleate diabsorbsi cepat dan hampir sempurna, baik pada pemberian oral maupun intramuskular (IM) dan intravena (IV). Bioavailabilitas setelah pemberian per oral adalah 60% dan kadar puncak dicapai setelah 30 menit. Bioavailabilitas meningkat 78% jika diberikan secara intramuskular. Kadar maksimum plasma (Cmax) tercapai setelah 3 jam pemberian per oral. Methylergometrine maleate didistribusikan secara cepat dengan volume distribusi sekitar 0,33-0,67 liter/kg, dimetabolisme di hepar dengan proses hidroksilasi dan glukoronidasi. Ekskresinya terutama melalui empedu dan feses.
OKSITOSIN Oksitosin akan menempel pada reseptor di otot polos uterus menyebabkan kontraksi otot polos. Reseptor tersebut meningkat seiring dengan penambahan usia kehamilan.
Methylergometrine maleate diabsorbsi cepat dan hampir sempurna, baik pada pemberian oral maupun intramuskular (IM) dan intravena (IV). Bioavailabilitas setelah pemberian per oral adalah 60% dan kadar puncak dicapai setelah 30 menit. Bioavailabilitas meningkat 78% jika diberikan secara intramuskular. Kadar maksimum plasma (Cmax) tercapai setelah 3 jam pemberian per oral. Methylergometrine maleate didistribusikan secara cepat dengan volume distribusi sekitar 0,33-0,67 liter/kg, dimetabolisme di hepar dengan proses hidroksilasi dan glukoronidasi. Ekskresinya terutama melalui empedu dan feses.
OKSITOSIN Oksitosin akan menempel pada reseptor di otot polos uterus menyebabkan kontraksi otot polos. Reseptor tersebut meningkat seiring dengan penambahan usia kehamilan.
Oksitosin juga
bekerja pada otot dinding pembuluh umbilikus sehingga pembuluh darah mengecil.
Selain itu, oksitosin juga bekerja pada sel-sel mioepitel yang ada di payudara,
sehingga timbul refleks pengeluaran air susu.
b.
Pelemas Miometrium
Nama
Obat Mekanisme Kerja Obat
RITODRIN HIDROKLORIDA
beta-bloker melawan efek ritodrin (mungkin
digunakan untuk
mengurangi kemungkinan perdarahan paskabedah Caesar)
1.
GANGGUAN VULVOVAGINA
a.
Infeksi Vagina dan Vulva
Nama
Obat Mekanisme Kerja Obat
BUTAKONAZOL
NITRAT Butoconazole nitrat - bubuk putih atau hampir putih. Ini larut dalam methanol, Ini larut dalam kloroform, metilenhloride, Aseton dan etanol, sangat sedikit larut dalam etil asetat, hampir nerastvorim air. Meleleh dengan dekomposisi pada sekitar 159 ° C. Massa molekul 474,79.
NITRAT Butoconazole nitrat - bubuk putih atau hampir putih. Ini larut dalam methanol, Ini larut dalam kloroform, metilenhloride, Aseton dan etanol, sangat sedikit larut dalam etil asetat, hampir nerastvorim air. Meleleh dengan dekomposisi pada sekitar 159 ° C. Massa molekul 474,79.
METRONIDAZOLE
Metronidazole adalah antibakteri dan antiprotozoa sintetik derivat
nitroimidazoi yang mempunyai aktifitas bakterisid, amebisid dan trikomonosid.
Dalam sel atau
mikroorganisme metronidazole mengalami reduksi menjadi produk polar. Hasil
reduksi ini mempunyai aksi antibakteri dengan jalan menghambat sintesa asam
nukleat.
Metronidazole efektif terhadap Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Gierdia lamblia. Metronidazole bekerja efektif baik local
Metronidazole efektif terhadap Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Gierdia lamblia. Metronidazole bekerja efektif baik local
maupun sistemik.
NYSTATIN
Nystatin memiliki aktivitas antifungi (anti jamur), yaitu dengan mengikat
sterol (terutama ergosterol) dalam membran sel fungi. Nystatin tidak aktif
melawan organisme (contohnya: bakteri) yang tidak mempunyai sterol pada membran
selnya. Hasil dari ikatan ini membuat membran tidak dapat berfungsi lagi
sebagai rintangan yang selektif (selective barrier), dan kalium serta komponen
sel yang lainnya akan hilang. Aksi utama nystatin adalah melawan Candida
(Monilia) spp.
KOMBINASI METRONIDAZOLE
DAN NYSTATIN Merupakan
trikomoniasida,
anaeroisida, dan
fungsisida.Metronidazole
bersifat selektif terhadap beberapa bakteri anaerob. Nystatin merupakan
obat mikostatik dan mikosid terhadap banyak jamur patogen, terutama jenis
Candida. Pada pemberian lokal, nystatin tidak mengiritasi kulit atau selaput
lender, tidak menyebabkan alergi dan tidak diabsorpsi.Pemeriksaan mikrobiologis
menunjukkan tidak ada interaksi (antagonisme) antara komponen-komponen dalam
gabungan tersebut.
Vagistin
Ovula harus dimasukkan cukup dalam ke vagina dengan
bantuan aplikator.
Hanya pada beberapa
kasus yang jarang, diperlukan pengobatan berikutnya.
KLOTRIMAZOL
Clotrimazole merupakan suatu anti jamur
berspektrum luas
turunan imidazol. Obat ini akan menembus chitin dari dinding sel jamur dan
menaikkan permeabilitas membran sel yang selanjutnya akan menyebabkan kebocoran
kation natrium dan kalium serta komponen intraseluler yang lain. Gangguan ini
mengganggu enzim mitokondria dan peroksimal yang akan mengakibatkan nekrosis
seluler. Selain itu juga efektif melawan bakteri gram positif.
Canesten SD Sebaiknya tablet dimasukkan pada posisi terlentang dengan kedua kaki ditarik sedikit kearah badan.Tablet tersebut juga dapat dimasukkan oleh dokter setelah pemerisaksaan. Bila perlu,pengobatan itu dapat diulangi.pengobatan jangan dilaksanakan selama haid. Bila pasien pada saat yang sama juga menderita vulvitis atau bila partner seksualnya menderita candida balanitis,untuk pencegahan infeksi ulang, keduanya harus memakai krim Canesten sebagai tambahan.
b.
Atrovi vagina
Nama
Obat Mekanisme Kerja Obat
ESTRIOL
Estrogen menghambat ovulasi melalui efek pada hipotalamus, yang kemudian
mengakibatkan supresi pada FSH dan LH kelenjar hipofise. Implantasi dari ovum
yang telah dibuahi juga dapat dihambat dengan estrogen dosis tinggi
(diethylstilbestrol, ethinylestradiol) yang diberikan sekitar pertengahan
siklus pada sanggama yang tidak dilindungi, dan ini disebabkan karena
terganggunya perkembangan endometrium yang normal. Efek inilah rupanya yang
menjadi dasar bagi metode kontrasepsi pasca sanggama atau post-coital.
PROGESTERON,
TOPIKAL Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin
menyebabkan fungsi corpus luteum yang tidak adekuat pada siklus haid sehingga
menghambat folikulogenesis. Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah
tampak lendir serviks yang kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari
spermatozoa sangat terhambat. Progesteron dapat menyebabkan terjadinya
transplantation imunity waktu kehamilan.
c.
Obat untuk haid yang kurang dari
7 hari atau lebih dari 7 hari.
Nama
Obat Mekanisme Kerja Obat
Norelut
Sebelum penggunaan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan dipastikan bahwa
pasien tidak hamil, amenoria dan pendarahan rahim.
E. Efek Samping yang Dapat
Ditimbulkan dari Penggunaan Obat
1.
Obat Gol. Obstetri
a.
Prostaglandin dan Oksitosik
Nama
Obat Efek Samping
DINOPROSTON
Mual,Muntah,Sakit kepala,Kontraksi rahim yang berlebihan.
METILERGOMETRIN MALEAT Sefalgia, vertigo, tinitus, nyeri abdomen,
METILERGOMETRIN MALEAT Sefalgia, vertigo, tinitus, nyeri abdomen,
mual, muntah,
hipertensi, nyeri dada, dispnoe, dan bradikardia.
Pospargin Sefalgia, vertigo, tinitus, nyeri abdomen, mual, muntah,
hipertensi,
nyeri dada,
dispnoe, dan bradikardia.
OKSITOSIN
Semua obat tentu memiliki efek samping, begitu juga dengan
oksitosin. Beberapa
efek samping yang mungkin terjadi saat diberikan obat ini meliputi: Mual,Muntah,Sakit kepala,Kontraksi rahim yang berlebihan.
b.
Pelemas Miometrium
Nama
Obat Efek Samping
RITODRIN
HIDROKLORIDA Edema pulmonal (beberapa dilaporkan menjadi
fatal), meningkatkan
denyut jantung ibu dan vetus.
Jarang: tremor,
mual, muntah, sakit kepala (eritema), cemas, mudah lelah, gangguan emosional,
asietas atau malaise, kadang kala gejala jantung seperti nyeri dada, atau dada
terasa terikat degan atau tanpa kelainanan ECG.Dan
aritmia jantung,
gangguan fungsi hati.
2.
GANGGUAN VULVOVAGINA
a.
Infeksi Vagina dan Vulva
Nama
Obat Efek Samping
BUTAKONAZOL
NITRAT Penghitaman pada daerah vagina, gatal, sakit, dan bengkak. Nyeri
NITRAT Penghitaman pada daerah vagina, gatal, sakit, dan bengkak. Nyeri
panggul/perut atau
keram.
METRONIDAZOLE
Mual, anoreksia, nyeri ulu hati, neuropati periler, rasa tidak enak di mulut,
lidah berbulu, muntah, gangguan GI, urtikaria, ruam kulit, pruritus, angiodema,
reaksi anafilaksis, mengantuk, pusing, sakit kepala, ataksia, urin berwarna
gelap, leucopenia ringan.
NYSTATIN
Menyebabkan mual, muntah, & diare sesudah minum sediaan nystatin; iritasi
atau sensitasi pada mulut serta ruam kulit, termasuk urtikaria.
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN Hipersensitivitas, gangguan GI, gangguan nelurologik, leukopeia, trombositopenia, peningkatan kadar enzim hati, ikterus, kolestatik.
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN Hipersensitivitas, gangguan GI, gangguan nelurologik, leukopeia, trombositopenia, peningkatan kadar enzim hati, ikterus, kolestatik.
Vagistin
Hati-hati pada kehamilan trimester pertama
KLOTRIMAZOL
Iritasi vaginal ringan, rasa terbakar, ruam kulit, iritasi pada vulva,
ketegangan pada abdomen bag.bawah, sulit buang air kecil, sititis yg sering kambuh.
Canesten SD reaksi kulit ringan jarang terjadi penderita jarang mengalami rasa terbakarlokal ringan atau iritasi segera setelah pemakaian vaginal.penderita sangat jarang mengalami iritasi ini hingga menghentikan terapi.mungkin terjadi reaksi hipersensitivitas.
Canesten SD reaksi kulit ringan jarang terjadi penderita jarang mengalami rasa terbakarlokal ringan atau iritasi segera setelah pemakaian vaginal.penderita sangat jarang mengalami iritasi ini hingga menghentikan terapi.mungkin terjadi reaksi hipersensitivitas.
b.
Atrovi vagina
Nama
Obat Efek Samping
ESTRIOL
Iritasi lokal atau gatal pada permulaan pengobatan,
mastodinia.
mastodinia.
PROGESTERON,
TOPIKAL Somnolen, perdarahan, berbecak
c.
Obat untuk Haid yang Kurang dari 7
hari atau Lebih dari 7 hari.
Nama
Obat Efek Samping
Norelut
pendarahan, spotting, amenor, edema, perubahan berat badan, erosi, dan sekresi
serfikal, kolestatik jaulis, alergi tanpa atau disertai pruritus, melasma atau
tulasma, dan depresi mental.
F. Interaksi Obat Golongan Obstetri
dan Genekologi dengan Obat lain/Makanan
1.
Obat Gol. Obstetri
a.
Prostaglandin dan Oksitosik
Nama
Obat Interaksi dengan Obat Lain/Makanan
DINOPROSTON
Dinoprostone bekerja dengan cara membuat servik menipis dan membuka dan uterus
berkontraksi agar terjadi persalinan. Setelah pemberian Dinoprostone, anda
harus dalam posisi tidur selama 10 menit hingga 2 jam sehingga obat dapat
diserap. Lamanya waktu yang diperlukan tergantung pada
jenis sediaan obat
yang diberikan.
METILERGOMETRIN
MALEAT Bersama anestetik dapat menyebabkan
vasokontriksi perifer: methylergometrine
vasokontriksi perifer: methylergometrine
dapat menurunkan
efek nitroglycerine (antiangina).
Vasokontrikor
alkaloid ergot dapat menyebabkan ansietas. Meningkatnya tekanan darah jika
digunakan degan vasopresor atau oksitoksik lainnya.
Pospargin
Bersama anestetik dapat menyebabkan vasokontriksi perifer : methylergometrine
dapat menurunkan efek nitroglycerine (antiangina).
Vasokontrikor alkaloid ergot dapat menyebabkan ansietas. Meningkatnya tekanan darah jika digunakan dengan vasopresor atau oksitoksik lainnya.
Vasokontrikor alkaloid ergot dapat menyebabkan ansietas. Meningkatnya tekanan darah jika digunakan dengan vasopresor atau oksitoksik lainnya.
OKSITOSIN
Reaksi anafilaksis, perdarahan pasca partum, aritmia janin, afibrinogemia
fatal, mual,
b.
Pelemas Miometrium
Nama
Obat Interaksi dengan Obat Lain/Makanan
RITODRIN
HIDROKLORIDA beta-bloker melawan efek ritodrin (mungkin
digunakan untuk mengurangi kemungkinan perdarahan paskabedah Caesar); obat yang
melawan efek samping simpatomimetik atau memicu aritmia
2.
GANGGUAN VULVOVAGINA
a.
Infeksi Vagina dan Vulva
Nama
Obat Interaksi dengan Obat Lain/Makanan
BUTAKONAZOL
NITRAT Hal ini tidak dianjurkan untuk menggunakan kondom atau vagina diafragma untuk 72 jam setelah penggunaan butokonazola dalam bentuk krim (krim yang mengandung minyak mineral, produk yang merusak dari lateks, atau karet).
METRONIDAZOLE Metronidazole menghambat metabolisme warfarin dan dosis antikoagulan kumarin lainnya harus dikurangi.
NITRAT Hal ini tidak dianjurkan untuk menggunakan kondom atau vagina diafragma untuk 72 jam setelah penggunaan butokonazola dalam bentuk krim (krim yang mengandung minyak mineral, produk yang merusak dari lateks, atau karet).
METRONIDAZOLE Metronidazole menghambat metabolisme warfarin dan dosis antikoagulan kumarin lainnya harus dikurangi.
Pemberian alkohol
selama terapi dengan metronidazole dapat menimbulkan gejala seperti pada
disulfiram yaitu mual, muntah, sakit perut dan sakit kepala.
Dengan obat-obat yang menekan aktivitas enzim mikrosomal hati seperti simetidina, akan memperpanjang waktu paruh metronidazole.
Dengan obat-obat yang menekan aktivitas enzim mikrosomal hati seperti simetidina, akan memperpanjang waktu paruh metronidazole.
NYSTATIN
Jangan menutupi area yang telah diolesi obat ini dengan perban atau pakaian
yang ketat. Penutupan area yang diolesi atau ditaburi bedak nystatin bisa
meningkatkan risiko terjadinya iritasi
KOMBINASI
METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN Berinteraksi dengan antikoagulan
coumarin, alcohol, disulfiram, lithium.
Vagistin
Berinteraksi dengan antikoagulan coumarin, alcohol, disulfiram, lithium.
KLOTRIMAZOL
Jika terjadi iritasi atau sensitivitas, hentikan pengobatan
Hindari kontak
dengan mata
Bila tidak ada
kemajuan setelah 1 bulan pengobatan, sebaiknya diagnosis ditinjau kembali.
Canesten SD Canesten SD praktis tidak diserap oleh kulit vagina, sehingga tiodak ada efek sistemik. Tablet vagional Canesten SD sebaiknya digunakan 4-6 minggu sebelum melahirkan untuk membersihkan saluran peranakan.
Canesten SD Canesten SD praktis tidak diserap oleh kulit vagina, sehingga tiodak ada efek sistemik. Tablet vagional Canesten SD sebaiknya digunakan 4-6 minggu sebelum melahirkan untuk membersihkan saluran peranakan.
b.
Atrovi Vagina
Nama
Obat Interaksi dengan Obat Lain/Makanan
ESTRIOL
Interaksi obat-obat ini adalah dengan anti mikroba (ex. dengan golongan
macrolide bisa membunuh flora normal, padahal flora normal ikut berperan dalam
metabolisme kontrasepsi). Sedangkan, pemberian obat-obatan ini juga dapat
meningkatkan metabolisme estrogen (misalnya rifampicin, barbiturat, dan
fenitoin) atau mengurangi daur ulang enterohepatiknya (misalnya tetrasiklin dan
ampisilin).
PROGESTERON, TOPIKAL
Interaksi obat-obat ini adalah dengan anti mikroba (ex. dengan golongan
macrolide bisa membunuh flora normal, padahal flora normal ikut berperan dalam
metabolisme kontrasepsi). Sedangkan, pemberian obat-obatan ini juga dapat meningkatkan
metabolisme estrogen (misalnya rifampicin, barbiturat, dan fenitoin) atau
mengurangi daur ulang enterohepatiknya (misalnya tetrasiklin dan ampisilin).
c.
Obat untuk haid yang kurang dari 7
hari atau lebih dari 7 hari.
Nama
Obat Interaksi dengan Obat Lain/Makanan
Norelut
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan, jadi dia berinteraksi dengan makanan.
G. Pengaturan Dosis Penggunaan Obat
1.
Obat Gol. Obstetri
a.
Prostaglandin dan Oksitosik
Nama
Obat Dosis Penggunaan
DINOPROSTON
1 tablet kedua dapat dimasukan setelah 6-8 jam jika
kelahiran tdk terjadi.
kelahiran tdk terjadi.
METILERGOMETRIN MALEAT
3x sehari 1-2 tablet
Pospargin
Pencegahan dan pengobatan perdarahan pasca persalinan dan pasca abortus yang
disebabkan oleh atonia uteri. Dosis awal diberikan 0,2 mg methylergometrine
maleate secara IM, biasanya efek kontraksi uterus terjadi 3-5 menit setelah
pemberian. Pemberian secara IM dapat diulang setelah 2-4 jam, lalu terapi
dilanjutkan per oral dengan dosis 0,125 mg methylergometrine maleate 3-4 kali
per hari selama 2-7 hari. Penurunan dosis dapat dilakukan untuk mengatasi
uterus yang kram (kejang). Pada keadaan darurat, misalnya syok,
methylergometrine maleate dapat diberikan IV secara lambat dengan memonitor
tekanan darah dan nadi.
Untuk pengobatan
subinvolusi uterus, dosis awal dapat diberikan secara IM maupun per oral
tergantung keadaan pasien, dan dilanjutkan dengan pemberian per oral selama 2
sampai 7 hari.
Memperpendek kala
III (diberikan setelah bahu depan janin lahir). Diberikan jika sudah dipastikan
bahwa kehamilan dengan janin tunggal, dan diberikan secara IM dengan dosis 0,2
mg methylergometrine maleate setelah bahu depan janin lahir.
Sectio Caesarea,
atau persalinan dengan tindakan. Setelah bayi dikeluarkan secara ekstraksi
diberikan
methylergometrine
maleate 1 mL secara IM atau 0,5 ml-1 ml secara IV.
OKSITOSIN Dalam persalinan, oksitosin umumnya diberikan melalui infus dengan dosis yang ditentukan oleh dokter per menit. Dosis akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan mungkin diubah seiring berjalannya proses persalinan. Dalam proses persalinan, pengaruh obat ini pada detak jantung bayi dalam kandungan juga harus dipantau.
OKSITOSIN Dalam persalinan, oksitosin umumnya diberikan melalui infus dengan dosis yang ditentukan oleh dokter per menit. Dosis akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan mungkin diubah seiring berjalannya proses persalinan. Dalam proses persalinan, pengaruh obat ini pada detak jantung bayi dalam kandungan juga harus dipantau.
b.
Pelemas Miometrium
Nama
Obat Dosis Penggunaan
RITODRIN
HIDROKLORIDA dosis awal 50 mcg/menit, infus dipercepat
bertahap sampai 150-350 mcg/menit, dipertahankan sampai 12-48 jam setelah
kontraksi hilang; atau 10 mg tiap 3-8 jam sampai 12-48 jam setelah kontraksi
hilang; dosis oral diberikan 30 menit sebelum infus dihentikan dan diulang tiap
2 jam selama 24 jam, diikuti dengan 10-20 mg tiap 4-6 jam; dosis maksimal per
hari 120 mg.
2.
GANGGUAN VULVOVAGINA
a.
Infeksi Vagina dan Vulva
Nama
Obat Dosis Penggunaan
BUTAKONAZOL
NITRAT Krim dimasukan kedalam vagina dengan bantuan aplikator yang diisi penuh 5g krim.
NITRAT Krim dimasukan kedalam vagina dengan bantuan aplikator yang diisi penuh 5g krim.
Rekom. 1 applicatorful
kira-kira 5g intravagina
METRONIDAZOLE
Ovula, masukan 1-2 ovula per hari.
Amebiasis:
Amebiasis:
Dewasa :750 mg 3
kali sehari selama 10 hari.
Anak-anak : 35 - 50
mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3, selama 10 hari.
Giardiasis:
Dewasa : 250 - 500 mg 3 kali sehari selama 5 - 7 hari atau 2 g 1 kali sehari selama 3 hari. Anak-anak: 5 mg/kg BB 3 kali sehari selama 5-7 hari.
Giardiasis:
Dewasa : 250 - 500 mg 3 kali sehari selama 5 - 7 hari atau 2 g 1 kali sehari selama 3 hari. Anak-anak: 5 mg/kg BB 3 kali sehari selama 5-7 hari.
NYSTATIN
2x sehari
Perhatian. Jika
terjadi iritasi, hentikan penggunaan obat ini.
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN Satu ovula dimasukkan ke dalam vagina sebelum tidur, selama 7 hari sampai 10 hari berturut-turut.
Untuk mempercepat penghancuran obat, basahkan dengan air satu atau dua detik sesaat sebelum dimasukkan ke dalam vagina.
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN Satu ovula dimasukkan ke dalam vagina sebelum tidur, selama 7 hari sampai 10 hari berturut-turut.
Untuk mempercepat penghancuran obat, basahkan dengan air satu atau dua detik sesaat sebelum dimasukkan ke dalam vagina.
Vagistin
Masukkan 1 ovula/hari ke dalam vagina selama 7-10 hari.
KLOTRIMAZOL Oleskan krim atau taburkan bedak Fungiderm secukupnya 2 -3 kali sehari pada bagian yang sakit selama 10 - 14 hari secara teratur dan tidak terhenti. Infeksi pada sela-sela jari kaki membutuhkan waktu membutuhkan waktu 1 bulan pengobatan dengan tekun dan teratur. Untuk infeksi pada kuku, terlebih dahulu potonglah kuku sependek mungkin.
KLOTRIMAZOL Oleskan krim atau taburkan bedak Fungiderm secukupnya 2 -3 kali sehari pada bagian yang sakit selama 10 - 14 hari secara teratur dan tidak terhenti. Infeksi pada sela-sela jari kaki membutuhkan waktu membutuhkan waktu 1 bulan pengobatan dengan tekun dan teratur. Untuk infeksi pada kuku, terlebih dahulu potonglah kuku sependek mungkin.
Canesten
SD Dosis tunggal umumnya sudah cukup untuk pengobatan
Vaginitis, terutama bila disebabkan oleh jamur.
Bila tidak ada
petubjuk lain dari dokter tablet canesten dimasukkan sedalam mungkin kevagina
dengan aplikator yang tersedia Sebaiknya pada malam hari. Sebaiknya tablet
dimasukkan pada posisi terlentang dengan kedua kaki ditarik sedikit kearah
badan.Tablet tersebut juga dapat dimasukkan oleh dokter setelah pemerisaksaan.
Bila perlu,pengobatan itu dapat diulangi.pengobatan jangan dilaksanakan selama
haid. Bila pasien pada saat yang sama juga menderita vulvitis atau bila partner
seksualnya menderita candida balanitis,untuk pencegahan infeksi ulang, keduanya
harus memakai krim Canesten sebagai tambahan.
b.
Atrovi vagina
Nama
Obat Dosis Penggunaan
ESTRIOL
Keluhan vulva vagina yang berhubungan dengan defisiensi estrogen,
1xsehari selama 2-3 minggu, diikuti dengan dosis pemeliharaan 2x
penggunaan/minggu. Terapi sebelum & sesudah operasi vagina, 1x sehari;
terapi harus dimulai 2 minggu sebelum operasi, sesudah operasi dapat dimulai
segera jika pemberian krim memungkinkan.
PROGESTERON,
TOPIKAL Melalui rektal atau vagina, sindrom premenstruasi dan
depresi pasca melahirkan, 200 mg sehari hingga 400 mg 2 kali sehari; untuk
sindrom premenstruasi dimulai pada hari ke 12-14 dan dilanjutkan sampai awal
menstruasi (tapi tidak direkomendasikan, lihat keterangan di atas); melalui
rektal jika digunakan metode kontrasepsi 'barrier', pada pasien yang baru saja
melahirkan atau pasien yang mengalami infeksi vagina atau sistitis kambuhan.
Pemakaian intravaginal, sediaan gel: Pengobatan infertilitas karena ketidakcukupan fase luteal: Sekali pemakaian (1,125 g 8% gel) setiap hari, dimulai setelah ovulasi terdokumentasi atau arbitrarily pada hari ke-18 hingga hari ke-21 siklus; Jika digunakan selama fertilisasi in-vitro, pemakaian gel 8% harian harus dilanjutkan selama 30 hari jika tidak ada bukti kehamilan dari laboratorium.
Pemakaian intravaginal, sediaan gel: Pengobatan infertilitas karena ketidakcukupan fase luteal: Sekali pemakaian (1,125 g 8% gel) setiap hari, dimulai setelah ovulasi terdokumentasi atau arbitrarily pada hari ke-18 hingga hari ke-21 siklus; Jika digunakan selama fertilisasi in-vitro, pemakaian gel 8% harian harus dilanjutkan selama 30 hari jika tidak ada bukti kehamilan dari laboratorium.
c.
Obat untuk haid yang kurang dari 7
hari atau lebih dari 7 hari.
Nama
Obat Dosis Penggunaan
Norelut
Amenore dan perdarahan uterin abnormal akibat ketidakseimbangan hormonal tanpa
gangguan organik : 5-20 mg/hari dimulai dari hari ke-5 sampai hari ke-25 siklus
menstruasi.
Endometriosis:
diawali dengan 10 mg sehari selama seminggu, bisa ditambahkan 5 mg/hari setiap
2 minggu sampai dosis maksimal 30 mg/hari. Pengobatan bisa dilanjutkan selama
6-8 bulan
H. Contoh Obat Dipasaran yang
Tergolong Obat Genekologi dan Obstetri
1.
Obat Gol. Obstetri
a.
Prostaglandin dan Oksitosik
Nama
Obat Contoh Obat Dipasaran
DINOPROSTON
Prostin E2
(pharmacia
Indonesia)
METILERGOMETRIN
MALEAT Methovin
(kimia farma)
Pospargin
Pospargin
(Kalbe Farma)
OKSITOSIN
Induxin
(Kalbe Farma)
b.
Pelemas Miometrium
Nama
Obat Contoh Obat Dipasaran
RITODRIN
HIDROKLORIDA Yutopar
(Solvay)
2.
GANGGUAN VULVOVAGINA
a.
Infeksi Vagina dan Vulva
Nama
Obat Contoh Obat Dipasaran
BUTAKONAZOL
NITRAT
Gynofort
(Ethica)
METRONIDAZOLE
Vagizol
(farmasolindo)
NYSTATIN
Mycostatin vaginal
(Bristol-Myers
Squibb)
KOMBINASI
METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN Fladystin,Neo Gynoxa
(Kalbe Farma)
(Kalbe Farma)
Vagistin
Vagistin
(combiphar)
KLOTRIMAZOL
Gyne Lotremin
(Schering-plough)
Canesten
SD Canesten SD
(Bayer)
b.
Atrovi vagina
Nama
Obat Contoh Obat Dipasaran
ESTRIOL
Ovestin
(Organon)
PROGESTERON, TOPIKAL Crinone
PROGESTERON, TOPIKAL Crinone
(Merck)
c.
Obat untuk haid yang kurang dari 7
hari atau lebih dari 7 hari.
Nama
Obat Contoh Obat Dipasaran
Norelut
Norelut
(Dexa medica)
I. Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
1.
Obat Gol. Obstetri
a.
Prostaglandin dan Oksitosik
Nama
Obat Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
DINOPROSTON
X
METILERGOMETRIN
MALEAT Pengaruh Kehamilan :
Faktor risiko : C ;Kontraksi
berkepanjangan dari pembuluh darah uterus dan atau peningkatan tonus otot
uterus akan menurunkan aliran darah ke plasenta yang dapat mengakibatkan
hambatan pertumbuhan janin di hewan.
Pengaruh Menyusui :
Pengaruh Menyusui :
Sejumlah kecil
metilergometrin ditemui di air susu ibu (ASI).
Pospargin C
Pospargin C
OKSITOSIN
X
b.
Pelemas Miometrium
Nama
Obat Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
RITODRIN HIDROKLORIDA
X
2.
GANGGUAN VULVOVAGINA
a.
Infeksi Vagina dan Vulva
Nama
Obat Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
BUTAKONAZOL
NITRAT
Gunakan dalam kehamilan dan menyusui.:
Dalam
intrawaginalnom hamil tikus selama dosis organogeneza butokonazola nitrat 6
mg/kg/hari (di 130 - 350 kali melebihi dosis aman, Berdasarkan tingkat, dicapai
setelah mcg administrasi serum pada tikus, dibandingkan dengan kadar serum pada
manusia, dicapai setelah menerapkan dosis terapi yang disarankan) penyebab
peningkatan frekuensi rezorbtion buah-buahan dan mengurangi sampah ukuran; Namun,
tidak ada efek teratogenik.
Butokonazola nitrat
tidak menghasilkan hasil buruk yang terlihat ketika diberikan tikus hamil
selama organogenesis pada dosis hingga 50 mg/kg/hari (di 5 kali dosis untuk
orang, dalam hal mg/m2). Dosis oral harian 100, 300 atau 750 mg/kg/hari (di 10,
30 atau 75 kali lebih tinggi daripada dosis manusia untuk, dalam hal mg/m2)
menyebabkan kelainan janin (Cacat dari dinding perut, sumbing), pada dosis
tinggi tersebut juga mencatat efek buruk pada laki-laki. Tidak terdeteksi,
Namun,, efek yang merugikan pada keturunan oleh krol′čih, yang menerima nitrat
oral pada dosis butokonazola, memiliki stres pada wanita (misalnya 150 mg/kg,
di 24 kali lebih tinggi dosis untuk seseorang dari mg/m2).
Butokonazola
nitrat, seperti azolam lainnya antijamur, sulit melahirkan tikus.Ketika
kehamilan mungkin hanya terhadap, Jika manfaat diproyeksikan melebihi potensi
kerugian bagi janin (memadai dan baik dikontrol studi di hamil belum).
Kategori: pada janin oleh FDA — (C). (Studi reproduksi dalam hewan menunjukkan efek yang merugikan pada janin, dan studi yang memadai dan baik dikontrol pada wanita hamil belum, Namun, potensi manfaat, terkait dengan penggunaan obat-obatan di kehamilan, mungkin membenarkan penggunaannya, Meskipun risiko yang mungkin.)
Kategori: pada janin oleh FDA — (C). (Studi reproduksi dalam hewan menunjukkan efek yang merugikan pada janin, dan studi yang memadai dan baik dikontrol pada wanita hamil belum, Namun, potensi manfaat, terkait dengan penggunaan obat-obatan di kehamilan, mungkin membenarkan penggunaannya, Meskipun risiko yang mungkin.)
Untuk menerapkan
hati-hati dalam masa menyusui (tidak diketahui, diekskresikan dalam ASI).
METRONIDAZOLE
Pengaruh Kehamilan :Produsen menyarankan untuk menghindari penggunaan obat pada
dosis tinggi;Faktor risiko : B
(dikontraindikasikan
pada trimester pertama); Obat dapat menembus plasenta (efek karsinogenik pada
tikus); dikontraindikasikan terhadap pengobatan trichomoniasis pada trimester
pertama, kecuali jika pengobatan alternatif tidak adekuat. Untuk keamanan dan
efikasi pada indikasi yang lain, ;gunakan obat pada ibu hamil hanya jika
keuntungan pada ibu hamil lebih banyak daripada potensial risiko terhadap
janinnya.
Pengaruh Menyusui:
Ditemukan dalam air
susu, produsen menyarankan untuk menghindari penggunaan obat dengan dosis
tunggal yang besar.;Masuk kedalam air susu ibu/tidak direkomendasikan
NYSTATIN
Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui, tanyakan pada
dokter sebelum menggunakan obat ini. (C)
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN Tidak dianjurkan penggunaan pada ibu menyusui. Bila memang memerlukan penggunaan obat sebaiknya hentikan pemberian ASI selama pengobatan, penggunaan pada wanita hamil hanya jika benar-benar diperlukan.
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN Tidak dianjurkan penggunaan pada ibu menyusui. Bila memang memerlukan penggunaan obat sebaiknya hentikan pemberian ASI selama pengobatan, penggunaan pada wanita hamil hanya jika benar-benar diperlukan.
Bahaya pada wanita
hamil trimester pertama. (D)
Vagistin
Tidak dianjurkan bagi ibu menyusui, apabila memang memerlukan obat ini,
sebaiknya berhenti menyusui selama pengobatan.
Pemberian pada wanita hamil hanya jika benar-benar dibutuhkan.
KLOTRIMAZOL B
Pemberian pada wanita hamil hanya jika benar-benar dibutuhkan.
KLOTRIMAZOL B
Canesten
SD pemakaian pada wanita hamil trimester pertama hanya bila
sangat diperlukan dengan indikasi yang jelas
tablet vaginal
Canesten SD mungkin dapat mengurangi efektivitas dan keamanan dari produk
lateks seperti kondom dan diafragma. efek tersebut bersifat sementara dan terjadi
hanya selama terapi
b.
Atrovi vagina
Nama
Obat Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
ESTRIOL
X
PROGESTERON,
TOPIKAL C
c.
Obat untuk haid yang kurang dari
7 hari atau lebih dari 7 hari.
Nama
Obat Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
Norelut
Penelitian pada manusia dan hewan telah menunjukkan janin yang abnormal atau
ada kejadian berbahaya pada janin berdasarkan pengalaman manusia atau keduanya,
dan risiko penggunaan obat pada wanita hamil jelas melampaui keuntungannya.
Obat dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau akan hamil.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Obstetrik adalah cabang ilmu
kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan
gejala-gejala sisanya.
Ginekologi adalah cabang ilmu
kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-penyakit system
reproduksi wanita (rahim, vagina
dan ovarium).Obat – obat yang bekerja pada obstetrik, terdiri dari :
(a). Prostaglandin dan oksitosik,
(b).Pelemas miometrium,
(c.) obat untuk gangguan
vulvovagina.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 2006. Pedoman
Pelayanan Farmasi Untuk Ibu
Farmakologi dan Terapi, Edisi 5.
2007. Departemen Farmakologi Dan Terapeutik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar