PULVIS
I.
Dasar Teori
- Serbuk
adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan. Serbuk diracik
dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi sedikit dan dimulai
dari bahan yang jumlahnya sedikit kemudian diayak, biasanya menggunakan
pengayak no. 60 dan dicampur lagi. Jika serbuk mengandung lemak harus diayak
dengan pengayak no. 44. (Anonim, 1979)
- Serbuk
(pulvis) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,
ditujukan untuk pemakaian luar karena memiliki luas permukaan yang luas, serbuk
mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan.
Anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tabet lebih mudah
menggunakan obat dalam bentuk serbuk. (Anonim, 1995)
- Kelebihan
serbuk :
1. Dokter lebih leluasa dalam memilih
dosis yang sesuai dengan keadaan si penderita
2. Lebih stabil terutama untuk obat yang
sesuai dengan keadaan penderita
3. Penyerapan lebih cepat dan lebih
sempurna disbanding sediaan padat lainnya
4. Cocok digunakan untuk anak-anak dan
orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet
5. Obat yang terlalu besar volumenya
untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat dalam bentuk serbuk.
- Kelemahan
serbuk :
1. Tidak tertutupnya rasa tidak enak
seperti pahit, sepat, lengket di lidah (bisa di atasi dengan corrigens saporis)
2. Pada penyimpanan menjadi lembab
- Cara
mencampur serbuk :
Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu
:
1. Bentuk kristal/bongkahan digerus halus
terlebih dahulu
2. Obat keras dan jumlahnya sedikit
dicampur zat tambahan dalam mortir.
3. Obat berlainan warna diaduk bersama
agar tampak serbuk merata
4. Obat yang jumlahnya lebih sedikit
dimasukkan terlebih dahulu
5. Obat volume kecil dimasukkan terlebih
dahulu. (Anonim, 2007)
- Serbuk
oral tidak terbagi,
Pada
serbuk oral tidak terbagi hanya terbatas pada obat yang relative tidak paten
seperti laksan, antasida, makanan diet, dan beberapa analgetik tertentu
sehingga pasien dapat menakar secara aman dengan sendok the atau penakar lain.
- Serbuk
tabur
Pada umumnya serbuk tabor harus
melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi
pada bagian peka. Talk, kaolin, bahan mineral lainnya yang digunakan untuk
serbuk tabor memenuhi syarat bebas bakteri Clostridium
tetami, Clostridium welchii, dan Bacillus anthracis.
- Serbuk
dengan champora
Champora sangat mudah menggumpal lagi,
untuk mencegahnya dikerjakan dengan eter atau etanol 95% (unuk obat y
dikeringkan dengan zat). Cara ini pun harus hati-hati karena terlalu lama
menggerus atau dengan sedikit ditekan
waktu menggerus akan menggumpalkan kembali campuran tersebut.
- Serbuk
dengan bahan setengah padat
Biasanya
terdapat pada bedak tabur. Yang termasuk bahan setengah padat adalah adeps
lanae, cera flava, cera alba, paraffin padat, vaselin kuning, dan vaselin
putih. Dalam jumlah besar sebaiknya dilebur dulu di atas tangas air baru
dicampur zat tambahan. Dalam jumlah sedikit digerus dengan penambahan aceton
dan eter, baru ditambah zat tambahan.
Aturan pembuatan serbuk tabur :
a. Serbuk tabur tanpa mengandung zat
berlemak diayak dengan pengayak no. 60
b. Serbuk tabur yang mengandung zat
berlemak diayak dengan ayakan no. 44.
c. Seluruh
serbuk harus terayak semuanya, yang tertinggal di ayakan diayak lagi sampai
selurihnya terayak.
Bagian zat berlemak dibasahi lagi dengan
eterlalu diaduk dengan serbuk yang telah terayak. Juga untuk serbuk yang
mengandung ichtyol diakukan seperti tersebut di atas. (Anief, Moh., 1997)
II.
Resep
Iter 1x
R/
Ichtyol 0,5
Bolus Alba 2,5
Talk Venetum ad 15
m.f.pulv
S.u.e.
Pro: Fajar
III.
Analisis Resep
1. Ichtyol (FI III, hal. 303)
Pemerian : cairan kental, hampir
hitam, bau khas.
Kelarutan : dapat dicampur dengan air,
dengan gliserol P, dengan minyak lemak, dan dengan lemak, larut sebagian dalam
etanol (95%) P dan dalam eter P.
Khasiat : antiseptikum ekstern.
2. Bolus Alba (FI III, hal. 335)
Pemerian : serbuk ringan, putih, bebas
dari butiran kasar, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, licin.
Khasiat : sebagai penyerap.
3. Talk Venetum (FI III, hal. 591)
Pemerian : serbuk hablur, sangat
halus, licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran, warna putih, atau
putih kelabu.
Kelarutan : tidak larut dalam hampir
semua pelarut.
Khasiat : zat tambahan.
IV.
Penimbangan Bahan
Ichtyol =
0,5 g + 10 % = 0,05 + 10 % = 0,55 g
Bolus alba =
2,5 g × 10% = 0,25 + 10% = 2,75 g
Talk venetum =
15 × 10/100 = 1,5
=
15 + 1,5 = 16,5
Talk =
16,5 – (0,55 + 2,75)
=
12,14 g
V.
Cara Kerja
Diletakkan ichtyol pada mortir kemudian
diteteskan spiritus fortior
Dikeringkan dengan sebagian talk venetum
Diaduk hingga kering dan homogen
Ditambahkan bolus alba dan sisa talk
Diaduk hingga merata
Diayak dengan pengayak no. 100
Diletakkan ke dalam wadah dan diberi etiket
VI.
Etiket
VII.
Copy Resep
VIII.
Pembahasan
Dalam resep ini dokter meminta sediaan
serbuk tabur yaitu campuran kering dalam obat yang diserbukkan dan tidak dibolehkan
digunakan untuk luka yang terbuka.
Dalam resep ini berisis ichtyol, bolus
alba, talk venetum. Ichtyol pada mortir ditetesi terlebih dahulu oleh spiritus
fortiori kemudian dikeringkan dengan talk venetum sebagian.
Ichtyol berkhasiat sebagai antiseptikum
ekstern sedangkan bolus alba berkhasiat sebagai penyerap.
Resep ini diberikan kepada Fajar dan
obat ini digunakan untuk pemakaian luar dan diberi etiket berwarna biru.
IX.
Kesimpulan
1. Obat ini digunakan sebagai obat gatal
2. Pemakaian pada aderah kulit yang gatal
3. Obat ini diberi etiket berwarna biru
karena untuk pemakaian untuk obat luar
4. Dalam resep ditulis iter 1x berarti
pasien berhak mengambil resep tersebut sebanya 2 kali.
X.
Pustaka
Anief, Moh. 1997, Ilmu Meracik Obat, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 2007, Ilmu Resep Jilid I, Depkes RI, Jakarta
Seri
Resep
: B
Bentuk Sediaan
: Pulvis
A. Dasar Teori
Pulvis
Adalah serbuk yang dibuat untuk pemakaian dalam maupun pemakaian luar.Pada
pemakaian dalam, serbuk tak terbagi hanya terbatas pada obat yang relatif tidak
poten seperti laxativ, antasida, makanan diet, dan analgesik tertentu sehingga
pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lain.
Untuk pemakaian luar serbuk tak terbagi harus bebas
dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya harus
melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan
iritasi.sedangkan serbuk yang mengandung lemak harus melewati pengayak no.
44.contohnya serbuk tabur.
Derajat halus serbuk dan pengayak
Derajat halus serbuk dan pengayak dalam farmakope dinyatakan
dalam uraian yang dikaitkan dengan nomor pengayak yang ditetapkan untuk
pengayak baku.
Jenis serbuk menurut cara pemakaian
· Pulvis
adspersorius (serbuk tabur)
Serbuk
ringan,bebas butiran kasar dimaksudkan untuk pemakaian luar, umumnya dikemas
dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan.
Talk, kaolin, dan bahan mineral yang digunakan untuk serbuk tabur harus bebas
dari bakteri Clostridium Tetani dan Clostridium Welchii,dan Bacillus
Antrachis. Tidak boleh dipakai pada luka terbuka.
•
Pulvis dentifriciius (serbuk gigi)
serbuk yang bisa mengobati sakit gigi, penggunaannya
dengan cara di taburkan para gigi yang sakit atau brlubang.
•
Pulvis sternutatorius( serbuk bersin)
pengunaannya dihisap melalui hidung sehingg serbuk tersebut harus halus sekali
•
Pulvis effervescent
serbuk biasa yang sebelum ditelan harus dilarutkan dulu dalam air dingin atau
air hangat , dan menghasilkan gas CO2 kemudian membentuk larutan yang
umumnya jernih. serbuk ini merupakan campuran senyawa asam dan basa.Bentuk
serbuk ini banyak ditemukan pada minuman berenergi yang banyak beredar.
Cara mencampur serbuk
Dalam mencampur serbuk ada beberapa hal yang harus diperhatikan ,antara
lain:
- Obat yang berbentuk kristal/ bongkahan besar harus digerus halus dulu.
- Obat yang berkhasiat dan jumlahnya sedikit ditambah dengan zat penambah (konstituen ) dalam mortir.
- Obat yang berlainan warna diaduk bersama agar tampak bahwa serbuk sudah merata.
- Obat yang jumlahnya sedikit/ volumenya kecil dimasukkan terlebih dahulu.
B.
Resep
R/ L.C.
Herocyn
50
S.u.e bila gatal
Pro : Nn Leni Irawati
|
1. Resep Standart
R/ Balsem
peru 2%
ZnO
3.5 %
Presip
sulfur 1.4
%
As.salisilat
0.8 %
Kamfert
0.31 %
Mentol
0.47 %
Talk
100 %
|
2. Permasalahan
-
Tidak
tercantum umur probandus
-
Alamat
probandus tidak tertulis
3. DM
-
4. Perhitungan
-
Balsem
peru 2 % x 50 = 1 g
-
Zno
3.5 % x 50 = 1.75 g
-
Presip
Sulfur 1.4 % x 50 = 0.71 g
-
As.salisilat
0.8 % x 50 = 0.4 g
-
Kamfert
0.31 % x 50 = 1.55 g
-
Mentol
0.47 % x 50 = 0.235 g
-
Talk
100 % x 50 = 4. 25 g
100% - (2% +3.5% + 1.4% +0.8% +0.31% + 0.47% ) 50 = 45.75 g
5. Cara Pembuatan
-
Menimbang
semua bahan
-
Menggerus
Asam benzoat dalam mortir, kemudian menetesinya dengan spiritus fortior hingga
lembut, kemudian dikeringkan dengan talk dan mengeluarkanya dari mortir.
-
Memasukan
balsam peruv kedalam mortir kemudian meneteskan sedikit spiritus fortior hingga
encer lalu dikeringkan menggunakan talk dan sisihkan
-
Memasukan
Sulfur praecitatum ke mortir,lalu menambahkan asam borat, calc.carbonat, starch
digerus hingga homogen
-
Semua
bahan dicampur , kemudian tambahkan ZnO yang sudah diayak dan tambahkan
talk sebagian
-
Mengayak
bahan dengan ayakan No.60 hingga semua terayak,sisihkan
-
Camfert
ditetesi spiritus fortior dan mentol aduk hingga mencair, tambah
talk,campur hingga kering dan homogen
-
Campur
sampai homogen Talk yang tadi sudah diayak dengan Talk yang telah
bercampur dengan camfert
-
Memasukanya
ke wadah dan beri etiket yang sesuai
6. Etiket
Universitas setia Budi
|
No :
Tanggal
21 sept 2012
Nn. Leni Irawati
Pemakaian luar bila gatal
|
7. Khasiat
Untuk mengatasi gangguan kulit
seperti biang keringat dan gatal-gatal
C. Pembahasan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengenal cara pembuatan pulvis denga
ketentuan syarat pulvis yang baik, dengan peracikan yang benar dan penggunaan
etiket biru. Perngertian pulvis adalah campuran homogen dua atau lebih obat
yang diserbukan untuk pemakaian luar. Selain pemakaian luar pulvia juga dapat digunakan
pada pemakaian dalam. Bahan yang digunakan pada pembuatan pulvis adalah Balsem peru,ZnO, Presip sulfur
As.salisilat ,Kampor ,Mentol, Talc.Teknik pencampuran dari bahan-bahan
yang berjumlah sedikit disebut Trituratio. Ketika bahan-bahan itu tercampur
secara homogen lalu tambahkan Talc (sesuai dengan jumlh bahan yang ada di
mortir disebut Geometric dilution). Setelah semua bahan di campur(kecuali
campor dan mentol) talk diayak menggunakan ayakan no 60 dengan tujuan
agar partikel pulvis seragam.Setelah itu tambahkan Campor dan menthol.
Permasalahan yang timbul saat
praktikum biasanya adanya bahan yang masih tertinggal diayakan, namun
untukmengatasi hal tersebut bahan dilebihkan 10% terutama bahan yang berbentuk
semisolid.
Syarat serbuk yang baik yaitu: kering, homogen, halus, free flowing dan
tidak ada gumpalan. Keuntungan dari pulvis : lebih mudah terdispersi, jika
anak-anak atau orang dewasa kesulitan menelan kapsul /pil dapat diubah ke
bentuk serbuk. Dokter leluasa dalam memilih dosis yang sesuai pada pasien,
mengurangi isritasi lokal dan mudah digunakan. Sedangkan kerugian atau
kelemahan pulvis yaitu rasa yang pahit, sepet, lengket, dan bau tidak enak.
D.
Kesimpulan
- Pulvis
adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukan untuk pemakaian
luar
- Herosin
Berfungsi untuk pengobatan luar sebagai obat biang keringat dan gatal
E.
Daftar Pustaka
- Inaratul
Rizkhy Hanifah,M.Sc., Apt,Lucia Vita Inandha, M.Sc.,Apt, Samuel Budi
Harsono.M.si., Apt.2012,Buku Petunjuk Praktikum Farmasetika Dasar II,
Universitas Setia Budi, Surakarta.
- ISO
Indonesia Volume 46 2011-2012
- Purwanti
.2011. Serbuk(pulvis) available at :
Studi
farmasi.blogspot.com/2011/05/serbukpulvis.html
- Farmasiblogku.blogspot.com/2010/04/tekhnik-dasar-pembuatan-serbuk-obat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar