ILMU
SOSIAL BUDAYA DASAR
“KONSEP
KEBUDAYAAN”
DOSEN
PENGAMPU: VIO NITA S.ST M.Kes
Disusun Oleh : kelompok 1
1. Yunian
Sari 16140200 11.
Febiana Laluur 16140004
2. Desiani
Puteri D 16140197 12.
Suryani 14140104
3. Pratiwi
Atmanegara 16140227 13.
Siziz Nahdiatus Solikhah 16140044
4. Anggika
Indah P 16140121 14.
Efriyanti 16140116
6. Vanidora
Da Costa 16140239 16.
Ketut Ayu Wulantari 16140018
7. Elviana 16150042 17.
Winei handriani 14140060
8. Ni luh Gede
Adnyasuari 16140023 18. Ana krisnawati 16140073
9. Maria Gabriella Y. P. G. 16140008 19. Srigita Dewiyana Herlyn 16140174
10. Astri Dian
Febriani 16140031 20. Mustikawati 14140106
PRODI
DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
TA
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang KONSEP KEBUDAYAAN ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima
kasih kepada Dosen Etikolegal yang telah memberikan tugas ini kepada Saya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai Konsep Kebudayaan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
saya kami di masa yang akan datang.
Sekiranya hanya ini yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya mohon
dimaafkan, akhir kata kami ucapkan Terima kasih.
Yogyakarta, 12 Februari 2017
Hormat Kami,
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATAPENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………….………………………………. ii
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………..…………………………………... 1
B. Tujuan……………….………………………………………………... 2
C.
Rumusan Masalah……………….……………………………………
2
D.
Manfaat……………………………………………………………....
2
BAB II : Pembahasan
A. Pengertian Kebudayaan……………………………………………… 6
B. Tujuan Kebudayaan……………………………………………..…… 9
C. Ruang Lingkup Kebudayaan…………………………………..…….. 10
BAB III: Penutup
A. Kesimpulan …………………………………………………….......... 12
B. Saran…………………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Kebudayaan atau yang dapat disebut
juga “Peradaban” mengandung pengertian yang sangat luas dan mengandung
pemahaman perasaan suatu bangsa yang sangat kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan,
seni,moral, hukum, adat-istiadat, kebiasaan dan pembawaan lainnya yang
diperoleh dari anggota masyarakat. (Taylor, 1897).
Mempelajari kebudayaan bukanlah suatu
kegiatan yang mudah dan sederhana, karena banyak sekali batasan konsep dari
berbagai bahasa, sejarah, sumber bacaan atau literatur baik pendekatan metode
juga telah banyak disiplin ilmu lain yang juga mengkaji berbagai macam
permasalahan terkait kebudayaan seperti, Sosiologi, Psikoanalisis, Psikologi
(Perilaku) dan sebagainya yang masing-masing mempunyai tingkat kejelasan
sendiri-sendiri tergantung pada konsep dan penekanan masing-masing.
Apabila ditinjau dari asal katanya,
maka “Kebudayaan” berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu “Budhayah”, yang merupakan bentuk jamak dari
“Budhi‟ yang berarti Budi atau Akal. Dalam hal ini,‟Kebudayaan‟ dapat
diartikan sebagai Hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
Dalam disiplin Ilmu Antropologi
Budaya, pengertian Kebudayaan dan Budaya tidak dibedakan. Adapun pengertian
Kebudayaan dalam kaitannya dengan Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah:
“Penciptaan, penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani yang tercakup di
dalamnya usaha memanusiakan diri di dalam alam lingkungan, baik fisik maupun
sosial”. Manusia memanusiakan dirinya dan memanusiakan lingkungannya
1. Apa
yang dimaksud dengan kebudayaan?
2. Apa
tujuan Dari Belajar Kebudayaan?
3. Apa Saja Ruang Lingkup Dari Kebudayaan ?
1. Untuk
mengetahui yang dimaksud dengan kebudayaan
2. Untuk
mengetahui Tujuan Dari belajar
Kebudayaan
3. Untuk
mengetahui Ruang Lingkup Dari Kebudayaan
1. Mengetahui
yang dimaksud dengan kebudayaan
2. Mengetahui
tujuan Dari belajar kebudayaan
3. Mengetahui
Ruang Lingkup Dari Kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta
yaitu Buddhayah dari kata buddhi yang artinya budi
atau akal, maka kebudayaan adalah sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut “culture”, yang berasal dari
kata lain yaitu:”colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan tanah atau
bertani. Dalam bahasa Indonesia, kata culture di adopsi menjadi kultur.
Sedangkan pengertian mengenai
kebudayaan sendiri yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Kebudayaan
Juga Berarti sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat,
v Pengertian Kebudayaan Menurut Para
Ahli:
1. Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari
manusia dengan belajar.
2. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia
adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan
alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
3. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun
hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
4. Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaman Soemardi (1964: 113)
Kebudayaaan adalah semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan tekhnologi dan
kebudayaan kebendaan (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk
menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk
keperluan masyarakat.
Rasa meliputi
jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai kemasyarakatan yang perlu untuk
mengatur masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas, misalnya keyakinan,
ideology, kebatinan, kesenian
Cipta meliputi kemampuan mental,kemampuan
berfikir dari orang yang hidup bermasyarakat yang menghasilkan filsafat serta
ilmu pengetahuan, baik yang berwujud teorimurni, maupun yang telah disusun
untuk diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Karya,
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (material culture)
yang diperlukan oleh masyarakat untuk menguasai alam sekitarnya agar
kekuatannya serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.
5. Menurut E.B. Taylor
Kebudayaan adalah suatu keseluruhan
kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat
istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia
sebagai anggota masyarakat.
6. Menurut Linton
Kebudayaan adalah keseluruhan
daripengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki
dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
7. Menurut Kluckhohn
dan Kelly
Kebudayaanadalah semua
rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun
implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang
potensial untuk perilaku manusia.
8. Melville J. Herkovits
Kebudayaan
sebagai suatu superorganic karena kebudayaan yang turun temurun tidak pernah
akan ditinggalkan walaupun masyarkata senantiasa silih berganti.
v Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kebudayaan adalah sebagai pikiran, akal budi
atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari
kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.
Dari
berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Jadi, budaya bangsa adalah suatu suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh suatu bangsa dan diwariskan
dari generasi ke generasi.
v Definisi Lain Kebudayaan :
Kebudayaan
Adalah Keseluruhan system gagasan, tindakan hasil karya manusia dalam kehidupan
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
Kebudayaan (culture)
berasal dari kata sanskerta : buddayah
Bentuk jamak dari budhi
(budi) atau akal
Kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan
dengan akal
Budaya : budi dan daya berupa cipta karsa
dan rasa
Kebudayaan : hasil dari cipta, karsa dan rasa
B.
TUJUAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan dalam kehidupan
manusia memegang peranan penting dan tak dapat dihindari manusia, dengan
kebudayaan manusia merasakan adanya ketenangan batin yang tak bias di dapatkan
dari manapun. Dengan mempelajari hubungan manusia dan kebudayaan dapat di
ketahui bahwa manusia membutuhkan kebudayaan sebagai identitas dalam
bersosialisasi dengan mahluk yang lain. Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah
pemtimg bagi manusia dalambertahan hidup di tengah permasalahan yang semakin
rumit. Kebudayaan dapat juga menjadi media penting dalam kehidupan manusia
seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan dan msaih banyak lagi
peranan penting yang dimiliki kebudayaan. Dalamdunia pendidikan kebudayaan
adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan macam-macam kebudayaan, tujuan
dan fungsi kebudayaan dalam masyarakat, dengan cara semacam ini
diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan mengetahui makna
kebudayaan. pemerintah juga harus ikut mendorong dan berpartisipasi agar
kebudayaan di masa yang akan datang kepunahan kebudayaan. telah banyak
kebudayaan Indonesia diakui oleh bangsa lain , di karenakan tak adanya rasa
kepedulian kebudayaan leluhur yang telah di wariskan pada generasi selanjutnya.
dengan membahas materi tentang kebudayaan di harapkan dapat nenambahkan wawasan
pengetahuan dan kepedulian terhadap kebudayaan. denagan menumbuhkan rasa
kepedulian dan pemberian materi pengetahuan kebudayaan semoga dapat membuat Indonesia
menjadi bangsa yang menghargai kebudayaannya dan membuka mata dunia tentang
bangsa ini.
Tujuan Lainnya :
1. Mengusahakan penanaman dan kepekaan
pola pikir kita terhadap lingkungan budaya, sehingga kita lebih mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama untuk kepentingan setiap
individu.
2. Memberikan kesempatan bagi kita
semua untuk memperluas wacana tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia
maupun berbagai persoalan budaya.
3. Mengkader kita untuk menjadi
individu yang toleran dan tidak terjerumus dalam sifat kedaerahan, fanatisme
agama, maupun ras atau golongan. Hal ini karena ruang lingkup pendidikan yang
kita rasakan saat ini cenderung membuat setiap manusia berpandangan sempit,
mementingkan golongan dan lain sebagainya.
C. RUANG LINGKUP MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN
Pembentukan kebudayaan gi karenakan
manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian.
Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi
kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara. Saat ini dalam hal
kebudayaan mengalami berbagai rintangan dan halangan untukmenerima serbuan
kebudayaan asing yang masuk melalui ayus globalisasi. Bila dikaji dengan teliti
masih ada masyarakat yang masih mempertahankan kebudayaan yang masih melekat
seperti percaya mitos dan mistik, sikap suka berpura-pura, percaya terhadap
takhayul, konsumerisme, sukameniru,rendahnya etos kerja dan lain sebagainya
yang dapat menghambat perkembangan penerimaan kebudayaan baru atau dering
disebut akulturasi kebudayaan. Sikap etnosentrisme atau kecendrungan suatu
kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan/superioritas kebudayaan
sendiri dan sikap senostrisme atau sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk
asing, yang ternasuk penghambat kemajuan kebudayaan. Selain itu ada hal yang
lain dapat merubah cara pandang manusia terhadap kebudayaan yaitu pengaruh
media komunikasi seperti televisi, radio, internet yang berdampak dalam hal
cara pandang masyarakat terhadap ras, sehingga secara tak lansung mempengaruhi
akal dan intelegensi, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku masyarakat sehingga
terkendala memajukan kebudayaan sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kebudayaan merupakan pengetahuan yang
merupakan system ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia.
Perwujudan kebudayaan diciptakan manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata. Kebudayaan dimiliki oleh setiap
manusia, kebudayaan membentuk karakter manusia dalam tindakan-tindakan yang
dilakukan sehari-hari.
Setiap Negara memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda. Seiring dengan berjalannya waktu, di era globalisasi dan kemajuan
teknologi seperti saat ini tidak dipungkiri masuk juga kebudayaan asing
sehingga terjadi interaksi antara berbagai kebudayaan. Dimana budaya asli
berinteraksi dengan budaya asing yang makin berkembang dari Negara lain.
Interaksi tersebut menciptakan Hubungan yang terwujud
dalam bentuk akulturasi, asimilasi, sintesis dan penetrasi. Masuknya budaya
asing dan hubungan antar budaya tersebut tentu akan menciptakan dampak yang
bersifat positif dan negative.
Kita sebagai manusia yang berbudaya harus
dapat berprilaku sesuai norma atau aturan yang menjadi kebudayaan yang telah
diwariskan oleh nenek moyang kita. Kita juga wajib menghormati kebudayaan
dengan selalu menjaga dan memelihara kebudayaan tersebut.
Sebagai manusia yang tidak ingin
tertinggal oleh zaman tentu kita selalu mengikuti kemajuan teknologi namun kita
sebagai manusia yang mempunyai budaya juga harus mampu menyaring setiap dampak
positif dan negative dari
masuknya kebudayaan asing sehingga kita bisa menjaga kebudayaan asli kita.
DAFTAR PUSTAKA
Budiono Kusumohamodjojo.
2000. Kebhinekaan Masyarakat
Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Burhanudin
Salam. 1997. Etika Sosial: Asas Moral dalam
Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Harimanto, Winarno.2009. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar