Senin, 24 April 2017

“KETIDAKNYAMANAN DALAM KEHAMILAN”



TUGAS
ASUHAN KEBIDANAN 
“KETIDAKNYAMANAN DALAM KEHAMILAN”


Disusun Oleh :


       NAMA     :    YUNIAN SARI
                                                   NIM          :  16140200
                                      KELAS     :  B13.2


PRODI DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TA 2016/2017

v  PENGERTIAN KETIDAKNYAMANAN
Ketidaknyamanan merupakann suatu perasaan yang kurang ataupun yang tidak  menyenangkan  bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil . kehamilan merupakan proses alamiah pada wanita yang akan menimbulkan berbagai perubahan dan menyebabkan rasa tidak nyaman, hal ini merupakan kondisi yang normal pada wanita hamil. Beberapa ibu biasanya mengeluh mengenai hal-hal yang membuat kehamilanya tidak nyaman dan kadang menyulitkan ibu. (Hidayat, 2008: 120).   

Ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil pada trimester I :
1.      Ngidam
a.       Penyebab
Ø  Berkaitan dengan persepsi individu wanita hsmil mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah sehingga indra pengecap menjadi tumpul jadi makanan yang lebih merangsang dicari-cari
b.      Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai :
Ø  Penambahan berat badan yang tidak memadai
Ø  Kehilangan berat badan
Ø  Malnutrisi

c.       Cara Menangani/mengatasi
Ø  Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asalkan cukup bergizi dan makanan yang diinginkan makanan yang sehat
Ø  Menjelaskan makanan yang tidak baik
Ø  Mendiskusikan makanan yang dapat diterima yang meliputi makanan yang bergizi dan memuaskan ngidam atau kesukaan tradisional

2.      Keputihan
a.       Penyebab
Ø  Hyperplasia, mukosa vagina
Ø  Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervical sebagai akibat dari peningkatan kadar esterogen
Ø  Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh doderlein basilus

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Jika cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau berwarna kuning/ abu-abu (beberapa penyakit kelamin servicitis dan vaginitis)
Ø  Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
Ø  Perdarahan pervaginaan (abduptio placentae, plecenta previa, lesi pada servik)

c.       Cara meringankan/mengatasi
Ø  Meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
Ø  Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain katun agar lebih kuat daya serapnya
Ø  Ganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
Ø  Menghindari pencucian vagina (douching) dan mencuci vagina dari arah depan kebelakang
Ø  Gunakan bedak tabor untuk mengeringkan tetapi jangan terlalu berlebihan
Ø  Cara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan sirih

3.      Rasa mual-muntah
a.       Penyebab
Ø  Perubahan hormonal yaitu peningkatan kadar HCG, estrogen dan progesterone
Ø  Kelebihan asam klorida/asam gastric
Ø  Peristaltic lambat mengakibatkan meningkatnya estrogen dan progesterone
Ø  Pembesaran uterus
Ø  Faktor emosional yang labil
Ø  Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan histamin”)

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Pertambahan berat badan yang tidak memadai
Ø  Kehilangan berat badan yang tidak signifikan
Ø  Tanda-tanda malnutrisi
Ø  Hiperemesis gravidarum (muntah yang berlebihan)

c.       Cara meringankan/mengatasi
Ø  Makan porsi kecil tapi sering
Ø  Makan biscuit kering/roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari
Ø  Makan sesuatu yang manis (permen) atau minum jus buah sebelum tidur malam dan sesudah bangun tidur
Ø  Hindari makan yang berminyak dan berbumbu merangsang
Ø  Duduk tegak setiap kali selesai makan

4.      Pusing/sakit kepala
a.       Penyebab
Ø  Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan
Ø  Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah

v  Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Bila bertambah berat akan terus berlanjut
Ø  Jika disertai dengan tekanan darah tinggi, dan proteinuria
Ø  Jika ada migrant
Ø  Penglihatan berkurang atau kabur

b.      Cara Meringankan/Mencegah
Ø  Teknik relaksasi
Ø  Memassase leher dan otot bahu
Ø  Penggunaan kompres panas atau es pada leher
Ø  Istirahat
Ø  Mandi air hangat

c.  Pengobatan
Ø  Penggunaan yang bijaksana dari tylenol/paracetamol
Ø  Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik

5.      Kelelahan
a.      Penyebab
Ø  Penuruanan dan perubahan laju metabolism basal pada awal kehamilan

b.     Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Terdapat gejala anemia (lelah, mata pucat)
Ø  Ketidakmampuan utnuk melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari
Ø  Tanda dan gejala depresi

c.      Cara meringankan/mengatasi
Ø  Yakinkan hal ini normal terjadi dalam kehamilan
Ø  Anjurkan ibu untuk sering istirahat
Ø  Lakukan aktifitas yang ringan dan nutrisi yang baik
Ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil pada trimester II :
1.      Haemorroida
a.       Penyebab
Ø  Sering terjadi kerena konstipasi
Ø  Tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena haemorroida
Ø  Dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroida di area anorectal
Ø  Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah
Ø  Progesteron menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar
Ø  Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada vena haemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan kongesti pada vena pelvic

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Rasa nyeri pada saat melakukan defekasi
c.       Cara mengurangi/mencegah
Ø  Menghindari konstipasi
Ø  Menghindari ketegangan selama defekasi
Ø  Mandi air hangat/ kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi
Ø  Kompres es/garam Epsom
Ø  Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan

2.      Konstipasi
a.       Penyebab
Ø  Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat
Ø  Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus besar
penyerapan air dari kolon meningkat
Ø  Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi)
Ø  Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)

c.       Cara meringankan/pencegahan
Ø  Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti : buah/juice prem, minum cairan dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
Ø  Istirahat cukup
Ø  Senam/exercise
Ø  Membiasakan BAB secara teratur
Ø  BAB segera setelah ada dorongan
Ø  Terapi
·         Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan)/emollients. Seperti : suposutoria dan lai-lain
·         Hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant) saline, hipersmosis, diphenylmethane, castor dan lain-lain

3.      Sesak nafas
a.       Penyebab
Ø  Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu.
b.      Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Jika disertai dengan demam, batuk, pernafasan cepat, malaise (infeksi)
Ø  Pernafasan cepat tanpa demam (embolus)
Ø  Exacerbasi (memburuknya) asthma

c.       Cara Meringankan/Mencegah
Ø  Jelaskan penyebab fisiologisnya
Ø  Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal ketika terjadi hyperventilasi
Ø  Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan kepala serta menarik nafas panjang
Ø  Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan interkostal
4.      Varices
a.       Penyebab
Ø  Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.
Ø  Kongesti vena dalam bagian bawah yang meningkat sejalan dengan kehamilan karena tekanan dari uterus yang hamil
Ø  Kerapuhan jaringan elastic yang disebabkan oleh estrogen
Ø  Kecenderungan bawaan keluarga
Ø  Disebabkan factor usia, dan lama berdiri

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Tromboplebitis supervisial atau thrombosis vena yang dalam
c.       Cara meringankan/mengatasi
Ø  Angkatlah kaki saat berbaring atau duduk
Ø  Berbaring dengan posisi kaki ditinggikan ± 90º beberapa kali sehari
Ø  Jaga agar kaki jangan bersilangan
Ø  Hindari duduk atau berdiri terlalu lama
Ø  Hindari pakaian dan korset yang ketat, jaga postur tubuh yang baik

Ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil pada trimester III :
1.      Sakit Kepala
a.      Penyebab
Ø  Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan
Ø  Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah

b.      Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Bila bertambah berat akan terus berlanjut
Ø  Jika disertai dengan tekanan darah tinggi, dan proteinuria
Ø  Jika ada migrant
Ø  Penglihatan berkurang atau kabur


c.      Cara Meringankan/Mencegah
Ø  Teknik relaksasi
Ø  Memassase leher dan otot bahu
Ø  Penggunaan kompres panas atau es pada leher
Ø  Istirahat
Ø  Mandi air hangat
Ø  Pengobatan
v  Penggunaan yang bijaksana dari tylenol/paracetamol
v  Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik
                 (Kusmiyati, 2009: 131)

2.      Nafas Sesak/Hyperventilasi
a.      Penyebab
Ø  Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu.

b.      Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Jika disertai dengan demam, batuk, pernafasan cepat, malaise (infeksi)
Ø  Pernafasan cepat tanpa demam (embolus)
Ø  Exacerbasi (memburuknya) asthma

c.       Cara Meringankan/Mencegah
Ø  Jelaskan penyebab fisiologisnya
Ø  Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal ketika terjadi hyperventilasi
Ø  Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan kepala serta menarik nafas panjang
Ø  Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan interkostal
      (Kusmiyati, 2009 : 129-130)



3.      Nocturia ( sering BAK )
a.       Penyebab
Ø  Takanan uterus pada kandung kemih
Ø  Ekskresi sodium yang meningkat bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Wanita hamil menghadapi resiko lebih besar terhadap infeksi saluran kemih dan pyelonephiritis karena ginjal dan kandung kemih mengalami perubahan

c.       Cara meringankan/mengatasi
Ø  Penjelasan mengenai terjadinya
Ø  Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
Ø  Perbanyak minum pada siang hari
Ø  Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan
Ø  Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan kafein dan lain-lain
      (Kumiyati, 2009: 124-125)

4.      Edema Dependen
a.       Penyebab
Ø  Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
Ø  Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
Ø  Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
Ø  Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/pada kava inferior ketika berbaring

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan proteinuria serta hipertensi (waspada preeklamsi/eklamsi)

c.       Cara meringankan atau mencegah
Ø  Hindari posisi berbaring terlentang
Ø  Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan
Ø  Angkat kaki ketika duduk/istirahat
Ø  Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
Ø  Lakukan senam secara teratur
(Kusmiyati, 2009: 133)

5.      Kram Kaki
a.       Penyebab
Ø  Kekurangan asupan kalsium
Ø  Ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor
Ø  Pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh dasar pelvic, dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah dari tungkai bagian bawah

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Tanda-tanda thrombophlebitis superficial/thrombosis vena yang dalam

c.       Cara meringankan/pencegahan
Ø  Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi) dan cari yang high kalsium
Ø  Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk merengangkan otot-otot yang terkena kram
Ø  Gunakan penghangat untuk otot
Ø  Terapi
·         Suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung fosfor
·         Gunakan antacid aluminium hidroksida untuk meningkatkan pembentukan fosfor yang tidak melarut
(Kusmiyati, 2009: 127)





6.      Konstipasi
a.       Penyebab
Ø  Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat
Ø  Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus besar
penyerapan air dari kolon meningkat
Ø  Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi)
Ø  Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)

c.       Cara meringankan/pencegahan
Ø  Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti : buah/juice prem, minum cairan dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
Ø  Istirahat cukup
Ø  Senam/exercise
Ø  Membiasakan BAB secara teratur
Ø  BAB segera setelah ada dorongan
Ø  Terapi
v  Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan)/emollients. Seperti : suposutoria dan lai-lain
v  Hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant) saline, hipersmosis, diphenylmethane, castor dan lain-lain
(Kusmiyati,  2009: 128-129)

7.      Heart Burn ( panas dalam perut )
a.       Penyebab
Ø  Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah progsteron
Ø  Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang kemungkinan karena meningkatnya progesterone dan tekanan uterus
Ø  Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan oleh pembesaran uterus

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Kehilangan berat badan/keletihan yang amat berat
Ø  Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat, hipertensi dan edema patologis pada trimester III (preeklamsi)
Ø  Nyeri perut yang hebat (persalinan premature, appendicitis)

c.       Cara meringankan/mengatasi
Ø  Makan porsi kecil tapi sering
Ø  Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/makanan yang berbumbu merangsang
Ø  Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat
Ø  Hindari berbaring setelah makan
Ø  Hindari minuman selain air putih saat makan
Ø  Kunyah permen karet
Ø  Terapi
v  Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida aluminium dan magnesium)
v  Hindari dari kalsium karena dapat menimbulkan hiperaciditas (peningkatan asam dalam lambung)
(Kusmiyati, 2009: 130)

8.      Varises
a.       Penyebab
Ø  Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.
Ø  Kongesti vena dalam bagian bawah yang meningkat sejalan dengan kehamilan karena tekanan dari uterus yang hamil
Ø  Kerapuhan jaringan elastic yang disebabkan oleh estrogen
Ø  Kecenderungan bawaan keluarga
Ø  Disebabkan factor usia, dan lama berdiri


b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Tromboplebitis supervisial atau thrombosis vena yang dalam
c.       Cara meringankan/mengatasi
Ø  Angkatlah kaki saat berbaring atau duduk
Ø  Berbaring dengan posisi kaki ditinggikan ± 90º beberapa kali sehari
Ø  Jaga agar kaki jangan bersilangan
Ø  Hindari duduk atau berdiri terlalu lama
Ø  Hindari pakaian dan korset yang ketat, jaga postur tubuh yang baik
(Kusmiyati, 2009: 132)
9.      Keputihan
a.       Penyebab
Ø  Hyperplasia, mukosa vagina
Ø  Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervical sebagai akibat dari peningkatan kadar esterogen
Ø  Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh doderlein basilus

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Jika cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau berwarna kuning/ abu-abu (beberapa penyakit kelamin servicitis dan vaginitis)
Ø  Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
Ø  Perdarahan pervaginaan (abduptio placentae, plecenta previa, lesi pada servik)
c.       Cara meringankan/mengatasi
Ø  Meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
Ø  Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain katun agar lebih kuat daya serapnya
Ø  Ganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
Ø  Menghindari pencucian vagina (douching) dan mencuci vagina dari arah depan kebelakang
Ø  Gunakan bedak tabor untuk mengeringkan tetapi jangan terlalu berlebihan
Ø  Cara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan sirih
(Kusmiyati, 2009: 123)
10.  Haemorrhoid
a.       Penyebab
Ø  Sering terjadi kerena konstipasi
Ø  Tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena haemorroida
Ø  Dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroida di area anorectal
Ø  Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah
Ø  Progesteron menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar
Ø  Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada vena haemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan kongesti pada vena pelvic

b.      Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Ø  Rasa nyeri pada saat melakukan defekasi

c.       Cara mengurangi/mencegah
Ø  Menghindari konstipasi
Ø  Menghindari ketegangan selama defekasi
Ø  Mandi air hangat/ kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi
Ø  Kompres es/garam Epsom
Ø  Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan










DAFTAR PUSTAKA

 Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
 Sulistyawati ari. 2009. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
 Kusmiyati, DKK. 2009. Perawatan ibu hamil. Yogyakarta: fitramaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar