Senin, 24 April 2017

PENERAPAN NILAI NILAI PANCASILA



PENERAPAN NILAI NILAI PANCASILA

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Tentu bukan hanya mengetahui namanya saja, tetapi harus tahu bagaimana pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini Contoh Pengamalan Pancasila Ke 1,2,4, dan 5 dalam kehidupan Sebagai berikut.


1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat pertama pada Tuhannya. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Pertama :
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. 
  • Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. 
  • Tidak melakukan penistaan dari suatu agama seperti melakukan pembakaran rumah rumah ibadah. 
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 
  • Menjalani perintah agama sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing. Kita tidak boleh membeda-bedakan cara bergaul hanya karena ras, suku dan agama 
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. 
  • Membina kerjasama dan tolong menolong antar umat beragama. 
  • Bersikap toleran kepada umat beragama yang lainya. 
  • Mengembankan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing 

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya semua sama di Dunia ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kedua :
  • Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan.
  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 
  • Tidak semena-mena terhadap orang lain. 
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti acara acara bakti sosial, memberikan bantuan kepada panti panti asuhan sebagai bentuk kemanusiaan peduli akan sesama. 
  • Senang membantu teman yang sedang mengalami kesusahan. 
  • Memberikan bantuan kepada korban bencana alam. 
  • Mengembangkan sikap tenggang rasa. 
  • Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. 
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. 
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 
  • Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama. 

3. Persatuan Indonesia

Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai warna Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Ketiga :
  • Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa. 
  • Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara 
  • Mengembangkan sikap saling menghargai. 
  • Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa 
  • Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa. 
  • Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia. 
  • Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi arau golongan. 

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Sila ini beruhubungan terhadap perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesesaikan masalah. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Keempat :
  • Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan permasalahan. 
  • Menghindari aksi "Walk Out" dalam suatu musyawarah. 
  • Menghargai hasil musyawarah. 
  • Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada. 
  • Memberikan kepercayaan wakil-wakil rakyat yang telah terpilih. 
  • Yang menjadi wakil rakyat juga harus mampu membawa aspirasi rakyat. 
  • Kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain. 
  • Menghormati dan menghargai pendapat orang lain. 
  • Berhati besar untuk menerima keputusan apapun yang dihasilkan oleh musyawarah. 
  • Bekerja sama untuk mempertanggung jawabkan keputusan tersebut. 

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua orang. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kelima :
  • Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong. 
  • Peduli terhadap penderitaan yang dialami orang lain. 
  • Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum. 
  • Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial. 
  • Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekluargaan dan kegotongroyongan. 
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 
  • Menghormati hak-hak orang lain. 
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain. 
  • Tidak bersifat boros, dan suka bekerja keras 
  • Tidak bergaya hidup mewah. 
  • Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar