Senin, 24 April 2017

Sistem integumen



BAB 1
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Sistem integumen/sistem penutup tubuh (covering) adalah suatu sistem penyusun tubuh suatu makhluk hidup yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Fungsinya antara lain sebagai pelindung, penerima rangsang dari luar/eksteroreseptor, respirasi, ekskresi,termoregulasi dan osmoregulasi/homeostatis.
Fungsi lain :
1. Sebagai tempat cadangan makanan    Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4 musim 
2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia 
3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan,selaput renang pada katak. 
4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D.
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".
      Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
Cahaya matahari mengandung sinar ultra violet dan melindungi terhadap mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh.misanya menjadi pucat, kekuning-kunigan, kemerah-merahan atau suhu kulit meningkat.Ganguan psikis juga dapat mengakibatkan kelainan atau perubahan pada kulit misanya karna stres, ketakutan, dan keadaan marah akan mengakibatkan perubahan pada kulit wajah.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
       a.   Apakah struktur sisem integument?
       b.   Apakah Jaringan Penunjang sistem integument?
       c.   Bagaimanakah hubungan suhu tubuh dengan sistem integumet?
       d.   Bagaimanakah hubungan sitem reproduksi dengan sitem integument?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
       a.   Mengetahui struktur sisem integument.
       b.   Mengetahui Jaringan Penunjang sistem integument.
       c.   Mengetahui hubungan suhu tubuh dengan sistem integument.
       d.   Mengetahui hubungan sitem reproduksi dengan sitem integument.

D. MANFAAT PENULISAN
Informasi yang diperoleh dari penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan atau informasi bagi mahasiswa/i serta penulis sehingga menjadi lebih mengerti.
























BAB II
PEMBAHASAN

SISTIM INTEGUMEN
      . Merupakan organ terbesar, tertipis, & sangat penting (vital, diverse, complex, extensive)
   2. Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dg dalam tubuh)
      3. Pd orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal= 0,05-0,3cm

Fungsi :
a.       PELINDUNG; dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & gangguan mekanik, kimia, atau suhu
b.      PENERIMA SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri, & suhu
c.       PENGATUR SUHU; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin & meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas
d.      FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi melalui cadangan lemak; sintesis vitamin  D
e.        EKSKRESI & ABSORPSI.

Kulit :

1.      Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia.
2.      Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan

Fungsi Utama:
      1.     Sebagai pelindung (proteksi)
      2.    Sebagai eksteroreseptor
      3.     Sebagai alat ekskresi
      4.    Sebagai alat osmoregulasi / homeostasis
      5.    Sebagai alat thermoregulasi
      6.    Sebagai alat pernafasan / respirasi


Fungsi lain :
  1. Sebagai tempat cadangan makanan. Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4 musim
  2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia
  3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan, selaput renang pada katak.
  4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D, pada manusia dengan bantuan sinar matahari

1.      Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.

2.      Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
3.      Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan krause yang terletak di dermis. Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan vater paccini di epidermis
4.      Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPjGL5uoqJSlukOzUd9sw6tM_qUKjrMNMvaZ4myMfSlYOy5SA69X9CAziQpTGolx_oLgG23TjVHJlz69CxZ6JmoPNRAoJ4hlfJmVMDZS3CdwvvKWH58I_GzbsS6Ww0FQtmJHm74gC4s-hm/s1600/kulit+fungsi+ekskresi.png

5.      Fungsi pengaturan suhu tubuh
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot / kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik.
6.      Fungsi pembentukan pigmen
Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit menentukan warna kulit ras maupun individu. Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0Gsw5NSwYGhvNfl8m1VeFYThiO-2mcl4khECjZ8ALeIXzO2ntzVgmZcHhyq7iUpXF-P8zLxuzIdhykvybTyHGaeRAVUiKIW6hPAYlqhwpmNLI2ihAwppWPacobJwj06Ne6Q_Q8ZYnr3Ag/s1600/kulit+fungsi+pembentukan+pigmen.jpg

7.      Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi secara mekanis fisiologik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUZNs3aJT29506wQZVM5J3xfZ__vvrXt4dTWVBoMgHCexqJA64JJ7O8EdGMHg9acbAyBMauuhJ5GXh3zFEXcRoxQioYW2Bk-XGrEXmR2iBbA_c6wYNtySf9MJh5rSKoOBjTVW6VuAUW6x5/s1600/kulit+fungsi+keratinisasi.jpg

8.      Fungsi pembentukan vitamin D
Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.
Tiga (3) lapisan utama kulit :
1.     Lapisan epidermis/ kutikel
2.    Stratum korneum / lapisan tanduk
3.    Stratum lusidum
4.    Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer
5.    Stratum basale / germinativum
6.    Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin

       Pars papilare
       Pars retikulare
       Lapisan subkutis/ hipodermis

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaTe04KjM1VC7RINXdOJXJhDUobzBa3MQ6FI009K2rwJ_sbL0-hFS8fT7HPSr0prjuIJ_i5_l3jaQj7Gyxwv8S6cBilPf85vIci8bkRdaFS0ag48kkW_f6bPyybkea5t5eSSOAR-ueFdeQ/s1600/kulit+tebal+&+tipis.png
          Gambar Kulit tebal & Kulit tipis


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoKqxVPbK-9epTLitOBJx46ac7br8AnzieJL1qjmQiT1H76GafEqMv3Ky663UfZTfVMwNzzpDnxxC4ADRp9jBoxbXIIpIYT8srlaRBl-1KHY_ith8Yz4a5qUwEjNkLYOy0GCDEQd9roh6k/s1600/kulit+tebal+&+tipis+histologi.jpg
Gambar Penampakan Histologi Kulit tebal & Kulit tipis

STRATUM KORNEUM / LAPISAN TANDUK :
       1. Lapisan kulit yang paling luar                   
       2.Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
       3. Tidak berinti
       4. Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat tanduk
       5.Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin

STRATUM LUSIDUM
1.    Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
2.       Lapisan sel terang
3.       Lapisan sel gepeng tanpa inti
4.       Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)
5.       Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki

 STRATUM GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN
1.       Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng
2.          Grainy (lapisan bulir padi)
3.          Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti diantaranya.
4.          Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.


STRATUM SPINOSUM/ STRATUM MALPHIGI/ PICKLE CELL LAYER
1.       Terdiri dari 5-8 lapisan
  1. Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
  2. Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
  3. Terdapat sel langerhans
  4. Lapisan ini memproduksi keratin
  5. Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga kelembaban kulit

STRATUM BASALE
1.       Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak dengan dermis
  1. Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar
  2. Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen.
  3. Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT1FIcPk_acug_1H0ohUmEJgiS7H7Jipq0f9LUfZuLJcW9k5_nFtWtIfzaHluCx2U2Wd4zQRK_Y7Bs7Y8rIJ28oTPu1GYfYI5bSwvkPt2GQ0833ptPV84omRr9NTDMiJMHF_wHudkj2Q2v/s1600/epidermis.jpg

Lapisan Dermis Kulit :
      1.  Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin :
            a. Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat elastis, Otot, Saraf
            b.  Mendapat suplai darah dan saraf
            c.  Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis.
            d.  Sensori aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur, nyeri.
       e.   Terdiri dari 2 bagian :

1.      Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pemb.darah
2.      Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pembuluh darah, saraf, kolagen.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc7UWfXN6NBhQ77Y-n698L7Kdpo4TRNZkKxfx1Wpwr6oEm6n1jVP4xAfxpxacbW9uLht3PbQl0s18-6NvxoNLi5HDTpbKt4mRMw0uX4BK6PDb9h7e32TKOddQr6Cfd2TSBqcIzkvV111hP/s1600/dermis+kulit.jpg

Perbedaan Kulit tebal & tipis :
1.       Kulit tipis ® kulit yang menutupi sbgn besar permukaan tubuh
  1. Kulit tebal ® kulit yang menutupi telapak tangan & kaki
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHR8aWyLa85yC9tSFtbp7NK75gbzYYt-2CHuJz63ZKcyl1sg5s5edIYx6W-HG0pUEzmx-OC_nI7OESE1Kl5_b2jK-3m_urmwOYDgyTVPJKArFEJ4UU-BREeCJWi4uX4ee4hjJinzJUlu7C/s1600/kulit+tebal+&+tipis+tangan.jpg

Warna kulit
Warna kulit disebabkan oleh :
  1. warna pigmen
  2. warna fisis (pembiasan, pemantulan, penguraian cahaya) contoh sel-sel pigmen / kromatofor :
                    a)      melanofor, pigmen melanin, warna coklat-hitam
                    b)      xanthofor, pigmen warna kuning
                    c)      eritrofor, pigmen warna merah
                    d)     guanofor, disebut juga iridosit, karakteristik pada amfibi, ikan, reptil.

Pada vertebrata, warna berfungsi sebagai :
       1.  Perlindungan
       2.  Menarik perhatian (peringatan, daya tarik seksual)
       3.  Mengontrol absorpsi panas dan pemeliharaan
       4.  Melindungi sistem saraf atau gonad dari cahaya
      5.  Mengontrol sintesis vitamin D

a.        Penentu dasar warna kulit : kuantitas melanin yang tersimpan di dalam sel epidermis
b.      Melanosit yang memproduksi pigmen tersebar di stratum basale epidermis
c.       Melanosit: mengubah asam amino tyrosin menjadi pigmen melanin coklat kehitaman yang diatur oleh enzim tyrosinase.
d.       Konversi tyrosin mjd pigmen tgtg pd :
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH
e.        Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yg teroksigenasi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGuw6w2iLlG_MEr-9f0jc-_KXeiuSVHjVFAd2e8f97OZE1R-xF7Y6QRsMJ1O-E0JkBVh6eRosIixpoOrbw_8yHc7dpTGhPsAchCjRJjKt9O85M0oaBx9Udb1hnHUMu-kzLaYihDBvSM1E8/s1600/warna+kulit.jpg

Melanosit :
1.        Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin
2.        Melanindapat menyerap sinar ultraviolet (UV)
3.        Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang dapat merusak DNA – mutasi 
4.      Melanin dapat mencegah kerusakan  DNA, membantu mencegahkanker kulit

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeoBWUzR-aAyFOKwffllqr2njjgpvBYdq_xIiLBlBh56_cZd-7gd62SpaxOaJkignRyYItGMtsbR4XqVpqNs3drmfShcpOP-wjFUdd9fRXntRBAQZv4MZH1tTGVc1euuL40jy7uJZsAZeJ/s1600/melanosit.jpg


Pigmentasi  pada kulit
a.Pada stratum germinativum dari epidermis terdapat butir-butir melanin.
b.Fungsi melanin untuk melindungi tubuh dari bahaya sinar UV.
c.  Proses pembentukan melanin :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSI_aOBPY6fpAWmXKuR8qGdNm7jWiY4I5Ttd9dVB3I_jEp8HwdzCX6n-W55NW7_h4hDkuhTMzPFyt-Bt_pGM1PlTbNpSdV37E9RCMOJcBmIKD22Lpd84FZy70LJR8caeWVevHpLW28bR5O/s1600/proses+pembentukan+melanin.PNG

Kelenjar pada Kulit
      1. Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/ kelenjar minyak
      2.  Kelenjar keringat terbagi atas :
      3.  Kelenjar Ekrin
      4.  Kelenjar apokrin
a). Kelenjar Ekrin
     1. Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis, bermuara di permukaan kulit.
     2. Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam
 3. Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlP4JABgDulCr2MN-0wjkJJcm_cDWyq19xGBtVHO6aSB71ZJSik_9jsrirCOqskwqNKfFTWCFOVbGt40ltuoiqxH4q0_dPEuY_3bt3oZ82DXuxrf6dJrnyKslMud69cp8BFm0o691ZEfe-/s1600/kelenjar+pada+kulit.jpg

4. Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh  stres emosional, faktor paanas dan saraf simpatis
     5. Fungsinya untuk pengeluaran keringat, pengaturan suhu tubuh
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLOOrE8z5glh9XCSljHjWzozFxzbQ_NOcZmUwD0mLDVEloC66rkLOxIYBE3SwUQaZS4bh5_ytXKKeEeJhJoWaCFHjL8d5Bknzj3pMPybHKDW4FHyAY5PuKNyU08z4iPXlyt3ukbTv-OlrN/s1600/kelenjar+ekrin+keringat.jpg

     6. Sekresinya disebut keringat / sudor
     7. Secara histologis tergolong tipe tubuler bergelung dan mirokrin
     8. Berfungsi sebagai alat ekskresi membantu ginjal, thermoregulasi
     9. Pada Carnivora sudah sangat tereduksi, pada Cetacea, Sirenia, beberapa Insectivora tidak ada.

b). Kelenjar Apokrin
1.      Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental
2.      Banyak terdapat pada axila, areola mamae, pubis, dan saluran telinga luar
Fungsi belum jelas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3cNDfEe7xgcD6YBiVkQqoVpNvD1R-ECyPqzUaTnKC6xjO3sMTw_HqjRoBcJZ5AE5vWT5u4oFwUf7GEsvcWgBGjGGsp1rCnDZtExrum3TO5CjlCWMuHnXPeeCMNTqvhpE5EFXa7ypxW-ep/s1600/kelenjar+apokrin+kulit.jpg

Kelenjar Seruminosa
1.      Terdapat pada telinga luar, dimana kelenjar keringat berubah menjadi kelenjar ceruminose
2.      Bekerjasama dengan kelenjar sebasea (lemak) untuk menghasilkan serumen (kotoran telinga)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg51EkgMgVAsshAoAIEU__iQhbGcjxtebR9CDtFqEkj8UU2cU4qKbzUbW3lNvjFwZQkW46P4eLgBpZiSz3odQ7m3HXNmznBTLOFLByIPFulWX4YH-qek-mgvWs7YMKWi_YzMDS3FlZTJ7_9/s1600/kelenjar+seruminosa.PNG

Kelenjar Mamae

Pada mamalia terdapat kelenjar susu.
1.      Secara histologis berbentuk tubuler majemuk dan sekresinya termasuk kelenjar apokrin.
2.      Muara kelenjar susu biasanya berhubungan dengan pangkal rambut.
3.      Kelenjar susu pada mammalia umumnya berkelompok pada daerah tertentu yang disebut kelenjar mammae (breast) yang memperlihatkan adanya puting susu(teat/nipple).

4.      Kelenjar susu berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi :
1. axillar : Galeophithecus
2. thoracal : Manusia / Kera
3. abdominal : Ungulata
4. inguinal : Cetacea
      Pada manusia terdapat anomali yang menggambarkan keadaan primitif dengan adanya puting-puting ekstra seperti :
1. hyperthelia : banyak sekali puting susu
2. hypermatisme : kebanyakan mammae

Kelenjar Sebasea (Kelenjar Minyak)
1.Sekresinya disebut sebolina
2.Secara histologis tergolong tipe alveolar/aciner bergelung dan holokrin berfungsi sebagi proteksi
3.Terdapat di seluruh permukaan kulit kecuali di telapak tangan dan kaki
4.Terletak di samping akar rambut, bermuara pada folikel rambut
5.Fungsi : memberi lapisan lemak, bakteriostatik, menahan evaporasi
6.Masa remaja kelenjar sabasea lebih produktif.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMGMBJvd1JtClOl0871Jl5lhgqXRe1xbpVyB4TXFLPa8_gyiTvGf2V-gESBJKeOykILkUCKqwlrs3gPgjMRjSQOfj94lggFUcXbR9jv487L2o2qkIcgAFCfKAQr1yc6QpCFQCKUcvqDutU/s1600/kelenjar+sebasea+minyak.PNG

Kelenjar yang tidak umum pada mamalia:
  1. Kelenjar bau (scant gland), pada cecurut, terdapat pada sekitar anus, berperaan dalam kehidupan kelamin
  2. Kelenjar meiboom, terdapat pada kelopak mata kelenjar lakrimal, pada kelopak mata

Rambut :
1.     Terdiri dari akar rambut dan batang
2.     Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
3.     Diproduksi oleh folikel rambut
4.    Terbentuk pada fetus usia 3 bulan
5.     Merupakan derivat epidermis
6.     Fungsi utama :
      a)  isolator, thermoregulator  
      b)  sebagai organ indera, dengan adanya anyaman-anyaman akhiran saraf, contoh : vibrissae / rambut sinus
Perbedaan warna rambut disebabkan :
     1)    terdapat vakuola dan pigmen, warna muda – tua
     2)   terdapat banyak vakuola dan tidak terdapat pigmen, warna putih perak
     3)   terdapat banyak sekali vakuola dan tidak terdapat pigmen, uban

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUdxkn9i4YCa-YVeqAUO_mejVUbK9Ozo3leR0wk5mPQJcPyFsvSW6cld2yXcMU5E66T7kwumsIile6gLrJ2ReitMgUnKMnsZfy7xK71P3YLXJA1HqYypFnCY9-1yVnMIKl-P8Tu3kdlySz/s1600/rambut.jpg

1. Terdiri dari akar rambut dan batang
2. Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
3. Diproduksi oleh folikel rambut
    
      Siklus pertumbuhan rambut:
1.      Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan kecepataan tumbuh 0,35 mm/hari
2.      Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
3.      Fase Katogen : fase diantara kedua fase
        Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15 % mengalami fase telogen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7GZND5mKg12dnxKjBGcP1TlBz4Vq03MbwS1_j5TJDLIZuQcaAIpmv9qDWNupq8EgPLGgr6FM4FYmXHifciAd8Cgu__vqmJ8lQNHzHN6DastdfCLh0ahDno5cOrql1EOSK-b9LwGIEd0ip/s1600/Siklus+pertumbuhan+rambut.jpg
         Gambar Siklus Pertumbuhan Rambut
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNQELN4awGy5Cjl3d7EG3kHe3X01XuOU97rBiY3OPQ2OhyPiP0vs5fgvB3bacmw-ILFiSOr3k2iej1kRHzuf0HeycmiSlja0trd1rJ6tqNdWZwjT98vm4pWBIp7G6fCI4VDbvhuEK6sRtU/s1600/rambutt.PNG

Kuku :

1.      Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal
2.      Akar kuku : bagian yang terbenam kulit jari
3.      Badan kuku : bagian di atas jaringan lunak ujung jari
4.      Tumbuh : 1 mm/minggu
       Fungsi : melindungi jari tangan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRmKwkhJy5mDqqcvVJxTv0E6-iTwxFLcghtREm_wGw1pK2iWjtURHHLA7sNYVA1g2qbyeLMq9fvEsCU84hL36fIbHi3eP9vtrV-N0XHbj34Xhn8XjAO6lcMIAv_2__4nxWuwa1jaOvEFkz/s1600/kuku.jpg
    Gambar Penampang melintang dan membujur kuku

JENIS PENYAKIT PADA SISTEM INTEGUMEN
1.KUDIS (Scabies)
Merupakan penyakit dengan gejala gatal (lebih pada malam hari). Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan kadang di sela jari tangan atau kaki.
Pencegahan :
        a. Pencegahan Primordial
       Menerapkan perilaku hidup bersih
        b.  Pencegahan Primer
            Menjaga kebersihan kulit,
        c. Pencegahan Sekunder
       Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan  obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panu.
          d.  Pencegahan Tersier
Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju, handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.
Tanda dan Gejala Kudis
Ketika seseorang menderita penyakit kudis untuk pertama kalinya, akan memakan waktu empat sampai enam minggu untuk kulit bereaksi. Gejala yang paling umum adalah:
1.      Rasa gatal, terutama pada malam hari
2.      Bentol / bintil merah sepertijerawat
3.      Kulit lecet atau melepuh
4.      Kulit luka yang disebabkan oleh garukan

2. PANU (Tenia Vesticolor)
Panu atau Tinea versicolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Beda halnya dengan jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panu justru tidak menonjol dan biasanya akan terasa gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur yang menyebabkan panau adalah Candida albicans.
       Pencegahan :
       a. Pencegahan Primordial
    Menerapkan perilaku hidup bersih
       b. Pencegahan Primer
    Menjaga kebersihan kulit.
       c. Pencegahan Sekunder
    Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panu.
       d. Pencegahan Tersier
Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju, handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.
Tanda dan Gejala Panu
Tanda dan gejala dari penyakit panu biasanya akan timbul ruam kulit dalam berbagai ukuran dan warna, lalu di tutupi oleh sisik halus dengan rasa gatal. Terkadang timbul tanpa adanya keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja. Warna-warna ruam kulit pada penyakit panu ini tergantung dari pigmen normal kulit penderita, paparan sinar matahari dan lamanya penyakit. Namun, terkadang warna ruam kulit sulit untuk dilihat. Tinea versicolor dapat terjadi di mana saja seperti di permukaan kulit, lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada, lengan dan wajah.

3. KUSTA
Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya disebabkan oleh bakteriMycobacterium.

Pencegahan :
       a. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan pada kelompok orang sehat yang belum terkena penyakit kusta dan memiliki risiko tertular karena berada di sekitar atau dekat dengan penderita seperti keluarga penderita dan tetangga penderita, yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang kusta. Penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan tentang penyakit kusta adalah proses peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat yang belum menderita sakit sehingga dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya dari penyakit kusta. Sasaran penyuluhan penyakit kusta adalah keluarga penderita, tetangga penderita dan masyarakat(Depkes RI, 2005).

        b. Pencegahan Sekunder
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang lemah terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal. Pada 1960an, dapson tidak digunakan lagi. Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an.
Tanda dan Gejala
a. Tanda - tanda pada kulit, Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan
b. Bercak/ kelainan kulit yang merah atau putih di bagian tubuh
c. Bercak yang tidak gatal dan kulit mengkilap
d. Adanya bagian tubuh yang tidak berkeringat atau tidak berambut
e. Lepuh tidak nyeri,  Adanya cacat dan luka yang tidak mau sembuh
f. Tanda-tanda pada saraf, Gangguan gerak anggota badan atau bagian muka.




4. DERMATITIS KONTAK
            Peradangan kulit yang akut atau kronik akibat terpajan iritan ( dermatitis iritan) atau alergen (dermatitis alergik). Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat pajanan.
Penyebab :
       a. Pencegahan primordial :
Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dapat menjadi faktor penyebab DKI dan penyebab lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap DKI.
       b.Pencegahan primer :
 Menghindari pajanan.
       c.Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum dengan bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi gatal.
       d.Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis kontak adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu allergen seperti deterjen, oleh sebab itu penggunaan sarung tangan dalam hak ini sangat diperlukan untuk menghindari kekambuhan kembali.
Tanda dan Gejala
Dapat ditandai dengan bercak eritemetosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi / basah, dapat bersifat akut dan di tempat tertentu misalnya pada kelopak mata, penis skrotum, eritema dan edema lebih dominan dari pada vesikel. Pada dermatitis kontak yang kronis terlihat kurit kering, berskuama, papul, lekinifikasi dan mungkin juga fisur dan batasnya tidak jelas.

5. DERMATITIS ATOPIK
            Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan putih atau abu-abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum. Dalam sebuah penelitian tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi, hanya 33 % wanita yang mandiri untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran. Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka merata merah di dekat kepala penis atau di kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat memiliki cairan putih, meskipun jarang.

Pencegahan :
       a. Pencegahan primordial
Segala jenis bahan kimia maupun larutan rumah tangga dapat menyebabkan Dermatitis, apabila terpapar secara rutin dalam jangka panjang. Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dapat menjadi faktor penyebab Dermatitis dan penyebab lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap Dermatitis.
       b. Pencegahan primer
Menghindari iritan atau alergen.
       c. Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum dengan bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi gatal. Steroid topikal dosis rendah untuk mengurangi peradangan dan memungkinken penyembuhan.

       d. Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis atopic adalah penyakit peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebih limfosit T dan sel mast sama halnya dengan dermatitis kontak namun lebih parah seperti cuaca yang dingin, oleh sebab itu menjauhkan diri dari allergen sangat diperlukan untuk menghindari kekambuhan kembali.

Tanda dan Gejala
Pada wajah, kulit kepala, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan, kaki atau tungkai bayi terbentuk ruam berkeropeng yang berwarna merah dan berair.
Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3-4 tahun, meskipun biasanya akan muncul kembali




6. AKNE
Penyakit peradangan kelenjar sebasea yang sering dijumpai dan berkaitan dengan folikel rambut (disebut unit pilosebasea).Berbagai faktor. Penyebab acne sangat banyak (multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya.

Pencegahan :
a.Pencegahan primer
Penggunaan sabun antibakteri setiap mencuci muka pada saat mandi dan menjelang tidur.
b.Pencegahan sekunder
Pemberian obat topikal misalnya benzoid peroksida dan asam retinoat (vitamin A, retin A) digunakan untuk mengeringkan dan menglupaskan kulit.

      Tanda dan Gejala Akne
Pada acne dapat timbul komedo (sumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus); papula (komedo tertutup yang pecah); pustula (bentukan padat yang mengalami perlunakan pada puncaknya, dengan mengeluarkan nanah), nodul (dari komedo tertutup–penonjolan pada kulit yang lebih besar dari papula), dan jaringan parut.

       7. RUBEOLA (campak)
Suatu penyakit infeksi virus yang ditandai dengan ruam makulopapulaaar eritematosa, mulai dari wajah, badan lalu ekstremitas. Bercak koplik pada mulut 1-3 hari sebelum ruam.
Pencegahan :
      a.Pencegahan primordial :
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
     b. Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
        1. Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.
       2. Menjaga kondisi fisik dan menghindari stres psikis.
  3.Menjaga mutu gizi dan kondisi badan dengan baik.
   4.Pencegahan dengan vaksinasi menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan pada usia  15 bulan setelah kelahiran.
       c. Pencegahan sekunder :
Pengobatan dengan antibiotic, Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. 
       d. Pencegahan tersier :
Pada penderita campak untuk menghindari bertambah parahnya campak atau untuk menghindari suatu kecacatan, penderita sebaiknya selama masih menderita penyakit campak berdiam diri di rumah (dalam artian banyak-banyak istirahat).
Tanda dan Gejala
1.    Letih lesu, mata berair dan meradang, filek serta batuk. Gejala awal ini mirip sekali dengan batuk filek biasa.
2.    Muncul demam yang tinggi , demam bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih dan kaadaan ini biasanya berlangsung selama 3 sampai dengan 5 hari.
3.    Timbul bercak-bercak (bintikl-bintik) berwarna merah di badan, bercak dalam campak berbeda dengan bercak pada sakit cacar. Bercak timbul pertama kali di bagian belakang telinga, lalu ke bagian wajah, leher dan tangan dan akhirnya bercak menyebar ke seluruh bagian tubuh dan kaki. Saat bercak berwarna kemerahan muncul demam biasanya masih dirasakan penderita sampai dengan 2 hari sesudahnya. Dalam waktu 3 sampai dengan 4 hari bercak ini akan menghilang dengan sendirinya dan berubah warna menjadi kecoklatan.
8. HERPES ZOASTER
            Merupakan radang kulit akut yang menyerang kulit dan mukosa. Kelainan ini merupakan reaktifasi virus yang terjadi setelah infeksi primer dari virus Varicella Zoster.Virus (VZV).
Pencegahan :
a.Pencegahan primordial :
Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian vaksinasi.Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular virus tersebut yang berperan sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta imunosupresi.
b.Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
1. Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.
2. Menjaga kondisi fisik dan menghindari stres psikis.
      3. Menjaga mutu gizi dan kondisi badan dengan baik.
      4. Imunisasi pasif.
c.  Pencegahan sekunder :
Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara untuk mengurangi rasa nyeri dapat diberi analgetik. Sebaiknya, diusahakan agar gelembung-gelembung tidak pecah dan untuk mengurangi rasa gatal diberikan bedak salsil 2% atau bedak kalamin. Bila gelembung pecah atau basah dapat diberikan kompres larutan antiseptik. Apabila terjadi infeksi sekunder dapat diberikan krim antibiotik lokal.

Tanda dan Gejala
Tandanya adalah timbulnya bulatan-bulatan kecil berisi cairan bening. Cairan ini bila pecah dan dibiarkan sampai kering akan terlihat seperti koreng. Karena penyakit herpes merupakan penyakit yang mudah menular, maka sebaiknya segera diobati sebelum menyebar lebih parah.

      9. NODUL
Merupakan penyakit kulit yang berbentuk seperti papula, berbentuk kubah, ukuran> 1cm dan lebih dalam. penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa yang membengkak. Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa yang membengkak adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur.
Virus-Virus
     a.  infectious mononucleosis (mono),
     b.  chickenpox,
     c.  measles,
     d.  HIV,
     e.  herpes,
     f.  virus-virus selesma umum,
     g. adenovirus, dan
Pencegahan
a. Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
b. Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satu contohnya dengan menjada kebersihan diri.
c.  Pencegahan sekunder :
Pengobatan penyakit ini tergantung pada penyebabnya

1.  Blastomikosis (didaerah endemis) : ketokonazol, amfoterisin B, itrakonazol.

2.Cryptoccocus (penurunan imunitas yang dimediasi oleh sel) : amfoterisin B, flukonazol.

Tanda dan gejala :
a.Palpitasi
b.  Mual
c. Sakit kepala
d.  Kelelahan
e.Rasa Sakit/Nyeri - Dada
f. Rasa ringan di kepala
g.Pusing
h. Denyut Jantung Tak Beraturan
i. Sesak Nafas
j. Bicara Cadel
k. Perubahan Suasana Hati
l. Kelupaan
m.Intoleransi terhadap Olah Raga
n. Berkeringat (Berlebihan)


10. PITIRIASIS VERSIKOLOR
            Penyakit jamur superficial yang kronik, biasanya tidak memberikan keluhan yang subyektif, berupa bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat hitam sampai coklat hitam, terutama meliputi badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala yang berambut.
Pencegahan :
a.    Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan.
b.    Pencegahan primer :
Menjaga kebersihan diri, dengan mandi yang bersih dengan menggunakan sabun.
c.  Pencegahan sekunder :
Pengobatan harus dilakukan menyeluruh, tekun dan konsisten. Obat-obat yang dipakai meliputi : suspense selenium sulfide (selsun) dapat dipakai dengan sampo 2-3 kali seminggu. Obat digosokkan pada lesi dan didiamkan selama 15-30 menit sebelum mandi.

Tanda dan Gejala :
Mula-mula timbul lesi kulit berupa bercak eritematosa yang gatal, terutama bila berkeringat. Oleh karena gatal dan digaruk, lesi akan makin meluas, terutama pada daerah kulit yang lembab.Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang papula dan vesikel di tepi. Lesi tampak seperti bentukan cincin dengan tepi aktif dan bagian tengah tampak tenang. Lesi-lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain. Kelainan kulit dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang polisiklik karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu

11. Kandidiasis
            Merupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis.

Pencegahan :
a. Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan.
b. Pencegahan primer :
Menjaga kebersihan diri.
c. Pencegahan sekunder :
Pengobatan yang dapat dilakukan :
1.      Menghindari atau menghilangkan factor predisposisi.
2.      Topikal :
     a.Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.
b.Nistatin : berupa krim, salap, emulsi.
c.Amfoterisin B
      Grup azol antara lain :
Mikonazol 2% berupa krim atau bedak.
Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dank rim.
Tiokonazol, bufonazol, isokonazol
Siklopiroksolamin 1% larutan, krim
Antimikotik yang lain yang berspektrum luas.
      3.      Sistemik
a.     Tablet nistatin  untuk menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap dalam usus.
b.     Amfoterisin B diberikan i.v untuk kandidosis sistemik.
c.     Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 gr per vaginam dosis tunggal
d.      Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100 mg sehari, selama 3 hari. 


       Tanda dan Gejala :
Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan putih atau abu-abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum. Dalam sebuah penelitian tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi, hanya 33 % wanita yang mandiri untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran. Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka merata merah di dekat kepala penis atau di kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat memiliki cairan putih, meskipun jarang.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,danmenginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Komponen dari Sistem ini merupakan bagian sistem organ yang terbesar,yakni mencakup :
a.       kulit, merupakan lapisan terluar pada tubuh manusia. Terdiri dari dua bagia yaitu kulit tipis dan kulit tebal.
b.      Rambut merupakan organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.
c.       Bulu merupakan struktur keratin yang karakteristiknya  terdapat pada bangsa aves, dan di anggap sebagai modifikasi dari sisik.
d.      sisik,secara umumnya berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai, seperti pada ikan, ular atau kaki ayam.
e.       kuku, adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.
f.        kelenjar keringat. Kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari dan berbentuk pori-pori halus.
g.       Sistem integument memiliki fungsi antara lain :
h.       Pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia, atau suhu
i.         Penerima sensasi; sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu
j.        Pengatur suhu; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas
k.      Fungsi metabolik, menyimpan energi melelui cadangan lemak, sintesis vitamin  D.
l.       Ekskresi dan absorpsi.






DAFTAR PUSTAKA

            Conmark DH, 1987. Histologi.Jakarta:BinarupaAskara
Syarifuddin.2009.anatomi tubuh manusia.Jakarta:Salmeba medika



1 komentar: