MAKALAH
ANATOMI FISIOLOGI
“SISTEM KARDIOVASKULER”
DOSEN
PEMBIMBING: Dr. Agnes Safitri Agni M.Kes
DISUSUN OLEH:
kelompok 7
ANGGOTA : Yunian
Sari (16140200)
Serly Anjelina (16140175)
Yustri Astri Delita (16140235)
Reka Tri Wahyuni (16140230)
Alvionita (16150148)
Katarina Devi (16140125)
Yulia
Yunara Seran (16140110)
` Erika Nur Fitriana (16140215)
PRODI D.IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan kehadapan Tuhan Yang
Maha Esa karena rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
kami susun secara sederhana dengan menampilkan Anatomi,
fisiologi, dan proses biokimiawi pada sistem kardiovaskuler. Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini.
Makalah
ini disusun untuk membantu kami menyelesaikan pendidikan ini dan mempersiapkan
diri menuju pendidikan yang lebih tinggi lagi. Kami harapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini kedepannya. Semoga makalah
ini bermanfaat untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan ketrampilan khususnya
menjadi perawat professional.
Yogyakarta
, 22 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………......... I
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………..... II
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………… III
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………….. 2
C. TUJUAN…………………………………………………………………… 2
D. MANFAAT………………………………………………………………… 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Fisiologi Sistem Peredaran Darah
Manusia………………………………. 3
B. Anatomi Ssistem Kardiovaskuler…………………………………………. 5
C. Fisiologi Sistem Konduksi Jantung……………………………………….. 7
D. Fisiologi Sistem Kardio Jantung…………………………………………... 11
BAB
III PENUTUP
A.
KESIMPULAN…………………………………………………………... 17
B.
SARAN…………………………………………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………......... 19
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mahluk
hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem jaringan dan organ dalam
tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu
bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada mahluk hidup yaitu
sistem kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem kardiovaskuler adalah untuk
memberi oksigen ke setiap sel tubuh. Sistem kardivaskuler terdiri dari jantung
sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak di tengah toraks, dan
jantung menempati rongga antara paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g
(10,6 oz). Berat jantung di pengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan.
Selain itu kebiasaan latihan fisik dan penyakit jantung juga mempengaruhi berat
dari jantung. Fungsi jantung adalah untuk memompa darah ke jaringan, menyuplai
oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil
metabolisme.
Sebenarnya
terdapat dua pompa jantung, yang terletak disebelah kanan dan kiri. Keluaran
jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru melalui arteri pulonali, dan
keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan kebagian tubuh lain melalui
aorta. Kedua pompa itu menyemburkan darah secara bersamaan dengan kecepatan
keluaran yang sama. Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi dan
relaksasi ritmik dinding otot. Selama kontraksi otot (sistolik), kamar jantung
menjadi lebih kecil karena darah disemburkan keluar. Selama relaksasi otot
dinding jantung (diastolik), kamar jantung akan terisi darah sebagai persiapan
untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal berdetak sekitar 60-80 kali
per menit, menyemburkan sekitar 70mL darah dari kedua ventrikel per detakan,
dan keluaran totalnya sekitar 5 L/menit.
B.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana fisiologi sistem peredaran darah
manusia?
2.
Apa saja anatomi sistem
kardiovaskuler?
3.
Bagaimana fisiologi
sistem kardiovaskuler?
4.
Bagaimana fisiologi
sistem konduksi jantung?
C. Tujuan
1.
Mengetahui fisiologi sistem peredaran darah
manusia
2.
Mengetahui anatomi
sistem kardiovaskuler
3.
Mengetahui fisiologi
sistem kardiovaskuler
4.
Mengetahui fisiologi
sistem konduksi jantung
D. Manfaat
Kami mengharapkan makalah ini dapat
menjadi wawasan pengetahuan bagi pembaca dan juga khususnya bagi mahasiswa
akademi keperawatan terutama dalam memahami materi tentang Sistem
Kardiovaskuler.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fisiologi
Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada
manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah
dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah
tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh
darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut
sebagai peredaran darah ganda, yaitu
a.
Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah
yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan
keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan
tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium
dextra.
b.
Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah
yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung.
Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah
yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui
vena pulmonalis.
Sistem
peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi
suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran
darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
a. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah
terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya
beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa
melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan
langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam
tubuh. Sistem peredaran darah terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat
peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak
dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau
tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal
dari jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke
jantung.
Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
1).Arteri Optalmik (mata)
Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
1).Arteri Optalmik (mata)
2).Dua arteri antena
3) Dua arteri hati
4) Arteri dorsal
abdominalis
b. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah
tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh
darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan
kembali ke jantung melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris).
Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa
pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri
atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan
oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Jantung dan saluran
darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung.
Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah
dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh.
Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah
menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian
dorsal tubuh darah kembali ke jantung. Sistem peredaran darah, yang merupakan
juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem
kardiovaskuler) dibentuk.
Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh
dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1) Pertama, darah mengangkut oksigen dari
paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan.
2) Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang
berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan
dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka,
diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti
urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ
ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon,
sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
B. Anatomi Sistem Kardiovaskuler
1. Atrium dextra
Terletak dalam bagian
superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru.
2. Ventrikel dextra
Terletak dibagian
inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan vetrikel dextra melalui
trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek ke paru-paru.
3. Atrium sinistra
Terletak dibagian
superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra tetapi
dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan
darah yang kaya oksigen dari paru-paru.
4. Ventrikel sinistra
Terletak dibagian
inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal dinding ventrikel
dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta dan mengalir
keseluruh tubuh kecuali paru-paru.
5. Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium
dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup (kuspis) jaringan ikat
fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.
6. Katup mitral (bikuspidalis)
Terletak diantara
atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae tendinea dan otot
papilaris.
7. Katup aortik
Terletak diantara
ventrikel sinistra dan aorta.
8. Vena kava superior dan inferior
Vena ini membawa darah
yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya karbondioksida dari tubuh
kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.
C. Fisiologi Sistem
Kardiovaskuler
a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh
nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung.
Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah
menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup.
Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta
mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua
kejadian kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada
sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
1. Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh: Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh: Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
2. Arteriol
Arteriol adalah
pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler. Pembuluh
kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya
pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler
adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan
cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi
dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu
semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan
berdinding tipis.
b. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh
balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya
banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan
tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba,
denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan
adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena
terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh
darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena
cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah
terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui
vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah
dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena
pulmonalis. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu
Valvula Semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai
berikut :
1. Vena Kava
Vena
kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua
macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
·
Vena kava superior
Vena ini membawa darah
yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan
jantung).
·
Vena kava inferior
Vena ini membawa darah
yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh
keserambi kanan jantung.
·
Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah
yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung. Salah satu penyakit
yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
c. Jantung Latin Cor
Sistem
organ Kardiovaskular Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga
organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama
yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata
Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang
berperan dalam sistem peredaran darah. Permukaan Jantung. Jantung terletak
dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-paru
kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung
adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung
terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung
berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya
diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama
perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat
erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk
menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa
konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang
meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua
garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di
mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
d. Struktur internal jantung
Secara
internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian,
dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah
tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding
jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga,
serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding
serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan
gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang
lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta,
untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap
serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah
katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup
trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara
serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis
(katup berdaun dua).
e. Cara Kerja Jantung
Pada
saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang
jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor)
dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke
dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah
ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Darah
dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang
sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru,
menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali
ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis
menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung,
paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke
paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui
katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini
melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah
kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan
sebagainya.
f. Fungsi bilik jantung
1. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari
seluruh tubuh dan kaya
2. karbondioksida.
3. Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari
paru-paru dan kaya oksigen.
4. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru
dan banyak mengandung karbon-dioksida.
5. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh
tubuh dan banyak mengandung oksigen.
D.
Fisiologi Sistem Konduksi Jantung
a. Elektrofisiologi jantung
Aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari
perubahan pada permiabelitas membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion.
Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu
mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali
dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium. Adalah kation
intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada lingkungan
ekstrasel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan bagian dalam
selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran otot jantung
dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang
menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran karena stimulasi ini
disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial
membran kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.
b. Sistem konduksi jantung
Jantung manusia berdenyut dimulai saat listrik/ impuls
merambat sepanjang jalur konduksi jantung. hal ini meyebabkan otot jantung
berkontraksi sehingga menimbulkan pemompaan darah oleh jantung. System konduksi jantung adalah hambatan impuls-impuls memungkinkan
pengaturan irama jantung , system ini merupakan modifikasi dari otot jantung yang
disertai tenaga ritmik spontan dan serabut syaraf tertentu. Jantung manusia
dewasa normalnya berkontraksi secara berirama dengan frekuensi
sekitar 72 denyutan/menit. Supaya pemompaan jantung efektif maka
perlu pengkoordinasian dari jutaan sel otot jantung. Kontraksi akan terjadi
jika potential aksi yang berjalan menuju membran sel otot. Impuls yang diterima
sel tersebut kemudian disalurkan ke sel selanjutnya melalui gap junction
sehinnga jika ada rangsangan pada salah satu bagian saja maka bagian yang lain
juga terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada jantung diatur secara spesifik
oleh frekuensi eksitasi jantung, jalur konduksi dan banyaknya eksitasi pada
daerah tertentu. Komponen-komponen eksitasi dari jantung secara urut terdiri
dari sino-auricular node(SA node), jaras internodal atrium, atrio-ventricular
node (AV node), bundle His, cabang kiri-kanan bundel dan sistem Purkinje.
Komponen – komponen eksitasi jantung :
1. SA Node ( Sino-Atrial Node )
Simpuls sino-atrial (S-A)
merupakan kepingan berbentuk sabit yang mengalami spesialisasi dengan lebar
kira-kira 3mm-1cm ; simpul Ini terletak pada dinding posterior atrium
masing-masing berdiameter 3-5mikro, berbeda dengan serabut atrium sekitarnya
yang berdiameter 15-20mikro. Tetapi serabut S-A berhubungan langsung dengan
atrium sehingga setiap potensial aksi yang mulai pada simpul S-A segera
menyebar ke atrium.
Serabut sino-atrial sedikit
berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya, yaitu hnya
mempunyai potensial membrane istiraha dari -55 milivolt sampai -60
milivolt,dibandingkan dengan -85 sampai -95milivolt pada sebagian terbesar
serabut lainnya. Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat
membrane yang mudah ditembus ion natrium. Kebocoran natrium ini menyebabkan
eksitasi-sendiri dari serabut S-A.
2. AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Ujung serabut simpul S-A
bersatu serabut otot atrium yang ada disekitarnya, dan pontensial yang berasal
dari simpul S-A berjalan ke luar, masuk tersebut. Dengan jalan ini, pontensial
aksi menyebar ke seluruh masa otot dan akhirnya juga ke simpul A-V. Kecepatan
penghataran dalam otot atrium sekitar 0,3 meter per detik. Tetapi, penghatar
dalam otot atrium, sebagian diantaranya sedikit lebih cepat dalam beberapa
berkas kecil serabut otot atrium sebagian diantarnnya berjalan langsung dari
simpul S-A ke simpul A-V dan menghantarkan implus jantung dengan kecepatan
sekitar 0,45 sampai 0,6 meter perdetik.Llintasan ini, yang dinamakan lintasan
inernodal.
Sel-sel dalam AV Node
dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi lebih rendah dan pada SA Node
yaitu : 40 – 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih
rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA
Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.
3. Berkas His
Terletak di septum
interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
a. Cabang
berkas kiri ( Left Bundle Branch)
Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch
). Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke
cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
b. Serabut
Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan
kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke
sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga
tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls
dengan frekuensi 20 – 40 kali permenit.
Jantung
merupakan sistem elektromekanikal dimana signal untuk kontraksi otot jantung
timbul akibat penyebaran arus listrik di sepanjang otot jantung.
Konsep
automaticity mempunyai karakteristik berikut:
1.
Sel jantung memiliki fungsi mekanik dan elektrik serta terdiri dari
filamen-filamen kontraktil yang jika terstimulasi akan saling berinteraksi
sehingga sel miokard akan berkontraksi.
2.
Kontraksi sel otot jantung yang berhubungan dengan perubahan muatan listrik
disebut depolarisasi dan pengembalian muatan listrik disebut repolarisasi.
Rangkaian proses ini disebut potensial aksi.
3.
Sel miokard bersifat depolarisasi spontan, yang berfungsi sebagai back up sel
pacu jantung jika terjadi disfungsi nodal sinus atau kegagalan propagasi
depolarisasi dengan manifestasi klinis berupa aritmia.
Sistem
konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri dari:
1.
Nodal Sinoatrial (SA)
a.
Nodal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di bagian sudut kanan atas
atrium kanan dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar 2-3 mm serta merupakan
pacemaker jantung.
b.
Nodal SA mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan mempertahankan kecepatan
depolarisasi serta mengawali siklus jantung ditandai dengan sistol atrium.
c.
Impuls dari nodal SA mentebar pertama sekali ke atrium kanan lalu ke atrium
kiri (melalui berkas Bachman) yang selanjutnya di teruskan ke nodal
atrioventrikular (AV) melalui traktus internodal.
2.
Nodal Atrioventrikular (AV)
a.
Nodal AV terletak dekat septum interatrial bagian bawah, di atas sinus
koronarius dan dibelakang katup trikuspid yang berfungsi memperlambat kecepatan
konduksi sehingga memberi kesempatan atrium mengisi ventrikel sebelum sistol
ventrikel serta melindungi ventrikel dari stimulasi berlebihan atrium seperti
pada fibrilasi atrial.
b.
Nodal AV menghasilkan impuls 40-60x/menit dan kecepatan konduksi 0,05
meter/detik.
c.
Impuls dari nodal AV akan diteruskan ke berkas His.
3.
Sistem His-Purkinje
a.
Berkas His terbagi atas berkas kanan dan kiri.
Berkas His kiri terbagi menjadi
berkas anterior kiri, posterior dan septal.
b.
Berkas kanan menyebabkan impuls listrik ke ventrikel kanan, sedangkan berkas
kiri menyebarkan impuls ke septum inter-ventrikel dan ventrikel kiri dengan
kecepatan konduksi 2 meter/detik.
c.
Berkas-berkas tersebut bercabang menjadi cabang-cabaang kecil atau serabut
purkinje yang tersebar mulai dari septum interventrikel sampai ke muskulus
papilaris dan menghasilkan impuls 20-40x/menit dengan kecepatan konduksi 4
meter/detik.
d.
Impuls listrik menyebar mulai dari endokardium ke miokardium dan terakhir
mencapai epikardium, yang selanjutnya otot jantung akan bergerak (twisting) dan
memompa darah keluar dari ruang ventrikel ke pembuluh darah arteri.
Fase
potensial aksi jantung
1.
Fase 0:
Depolarisasi cepat (fase sodium
channel): terjadi pemasukan cepat Na+ dari luar sel ke dalam sel melalui
saluran Na+ Ion K+ bergerak ke luar sel dan Ca++ bergerak lambat masuk ke dalam
sel melalui saluran Ca++. Sel akan terdepolarisasi dan dimulailah kontraksi
jantung ditandai dengan kompleks QRS pada elektrokardiogram (EKG). Selanjutnya
terjadi repolarisasi segera yang terdiri dari 3 fase (fase 1,2 dan 3).
2.
Fase 1:
Repolarisasi dini: saluran Na+ akan
menutup sebagian sehingga memperlambat aliran Na+ ke dalam sel. Pada saat
bersamaan, Cl- masuk ke dalam sel dam K+ keluar melalui saluran K+. Alhasil
terjadi penurunan jumlah ion positif dalam sel yang menimbulkan gelombang
defleksi negatif kecil pada kurva potensial aksi.
3.
Fase 2:
Fase plateau: Terjadi pemasukan
lambat Ca++ ke dalam sel melalui saluran Ca++ Ion K+ terus keluar dari sel
melalui saluran K+. Fase ini ditandai dengan segmen ST pada EKG.
4.
Fase 3:
Repolarisasi cepat akhir: Terjadi
downslope potensial aksi, dimana K+ bergerak cepat keluar sel. Saluran Ca++ dan
Na+ tertutup sehingga Ca++ dan Na+ tidak bisa masuk ke dalam sel. Pengeluaran
cepat K+ menyebabkan suasana elektrik di dalam sel menjadi negatif. Hal ini
menjelaskan terjadi gelombang T (repolarisasi ventrikel) pada EKG. Jika saluran
K+ dihambat, terjadi pemanjangan potensial aksi.
5.
Fase 4:
Resting membrane potential: kembali
pada keadaan istirahat, Na+ dijumpai banyak di dalam sel serta K+ banyak diluar
sel. Pompa Na+K+ akan diaktivasi untuk mengeluarkan Na+ dan memasukkan K+ ke
dalam sel. Jantung mengalami polarisasi ( siap untuk stimulus berikutnya).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun
atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah
itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena
darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah
mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran
darah ganda. Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan
darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh
jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu
darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra.
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya
karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen
yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Sedangkan sistem konduksi jantung dimana aktivitas listrik dari jantung
merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas membran sel, yang
memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan
listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang
mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium,
natrium dan kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi
Na dan Ca tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot jantung pada
keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi, dengan
bagian luar berpotensi positif dibandingkan bagian dalam selisih potensial ini
disebut potensial membrane. Bila membran otot jantung dirangsang, sifat
permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang menyebabkan
potensial membrane. Perubahan potensial membran karena stimulasi ini disebut
depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran
kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.
B.
Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari bahwa yang kami tulis masih banyak kesalahan, baik dari isi materi
dan cara penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapankan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi
wawasan pengetahuan bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, Suddarth, (2002).
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta, Buku Kedokteran EGC.
https://tiahafizah.wordpress.com/2014/01/30/makalah-sistem-peredaran-darah/
diakses pada tanggal 28 September 2015.
https://chellious.wordpress.com/2011/03/06/elektrofisiologi-dan-sistem-konduksi-jantung/
diakses
pada tanggal 28 September 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar